Friday, May 21, 2010

Inuyasha: The Life Behind The Scene part 5

Gambar di tabloid menampilkan saat Ken memeluk Satsuki di arena Ice Skate, suasana jadi mendadak bisu

“ini..” Satsuki tidak mampu menjawab

“ini pasti ulah paparazi, saat ini Yukino adalah model dan bintang iklan populer jadi mereka pasti menunggu-nunggu saat melihat Yukino keluar dengan seseorang” kata sutradara Aoki

“(aku sama sekali ngga sadar, kalau hal itu bisa berdampak begini, apa.. yang harus kukatakan, gambarnya begitu mencurigakan)” pikir Satsuki

“sudahlah, kalau memang kalian pacaran kan bagus” hibur Kappei, Ken pergi begitu saja Satsuki melihatnya.

Satsuki dan Houko pergi ke kamar mereka, kali ini mereka tidak sekamar dengan Noriko

“apa yang harus kulakukan, aku takut Sesshoumaru akan marah karena pemberitaan itu” kata Satsuki

“tapi kalian memang berkencan kan, aku rasa Sessoumaru sendiri sudah tahu media massa akan memberitakannya, dia kan sudah lama di dunia entertainment, dan ngga satu dua kali jadi pemberitaan”

“bukan itu, aku takut Sesshoumaru akan marah padaku dan ngga mau ketemu lagi denganku, tadi saja dia pergi begitu saja tanpa berkomentar”

“kau menyukainya kan?”

“eh?! aku...”

“iya, kau menyukai Sesshoumaru karena itu kau ngga mau kalau dia marah padamu, kalau sampai dia menghindarimu karena pemberitaan itu, bukankah ini kesempatanmu untuk mengungkapkan perasaanmu itu”

“Sango... tapi aku lebih takut kalau dia tahu perasaanku, aku takut kalau ternyata aku hanya salah paham terhadap kebaikannya, aku takut kalau aku tahu ternyata kebaikkannya karena melihat aku sebagai adiknya” Satsuki menangis

“Kagome chan” Houko memeluknya

“aku menyukainya... aku sangat menyukainya Sango....” Satsuki semakin sedih, tangisnya sudah tak bisa ditahan.

Di halaman belakang, “apa benar kalian berpacaran?” tanya Noriko pada Ken “Ken...kau menyukai bocah perempuan itu?”

“bocah?”

“iya, dia masih sekolah kan, perbedaan umur kalian kentara, dia lebih pantas jadi adikmu kan”

“adik?”

“iya, selama ini kau dekat dengannya karena menganggapnya sebagai adik saja kan?” Noriko terlihat serius

“Hidaka...” ucap Ken “aku tidak punya adik... dan aku tidak ingin adik” kata Ken tanpa menoleh

“kenapa kau begini? Dimana sikap keprofesionalanmu yang selalu kau junjung tinggi, bukankah saat menolakku kau bilang kau tidak akan menyukai lawan mainmu, tidak akan mencampuradukan antara perasaan dan pekerjaan”

“apakah...Kagome itu lawan mainku?”

“eh?!”

“dia lawan main Inuyasha... dan lagipula aku sudah menyukainya sebelum kami bertemu di serial ini, aku menyukainya bukan karena kami satu film, jadi aku sama sekali tidak menodai prinsip yang sudah kukatakan padamu” Ken berlalu tanpa menoleh.

Pagi harinya Satsuki bangun “selamat pagi Sango” ucapnya sambil tersenyum

“Kagome baik-baik saja?”

“iya”

“syukurlah, untung sekarang syutingnya fokus untuk Inuyasha dan Kikyo, jadi Kagome santai-santai saja” mereka turun

“Kagome ayo cepat, yang lain sudah berangkat” kata Kappei

“yang mau syuting itu kan kamu, sudah pergi sana” kata Satsuki

“kau ini... ya sudahlah” Kappei pergi, bus artis sudah berangkat

“ayo semua bawa barang secukupnya saja, setelah syuting selesai kita akan kembali lagi kesini” para kru sedang bersiap-siap

“apa aku boleh ikut bus ini?” tanya Satsuki

“nona Kagome? tadi ngga ikut bus artis ya” , “ya sudah ikut kami saja kalau nona Kagome mau” akhirnya Satsuki berangkat dengan para kru “nona Kagome kenapa ngga naik bus artis? Apa karena gosip itu?”

“ngga kok, karena ngga syuting jadi aku santai sedangkan yang lain harus buru-buru kan”

“tapi mengenai gosip itu, kalau seandainya nona Kagome benar-benar berpacaran dengan tuan Sesshoumaru itu bagus kan, sepertinya nanti kalau kita pulang media massa akan heboh, soalnya kan nona Kagome ini model top dan tuan Sesshoumaru aktor ternama”

“tapi aku ngga pernah terkena gosip seperti itu, aku harus gimana nanti kalau harus menjawab pertanyaan wartawan?”

“gampang saja, kalau memang nona Kagome berpacaran ya katakan saja yang sebenarnya, kalau ngga berpacaran ya bisa disangkal kan” , “atau bicarakan dulu dengan tuan Sesshoumaru, agar jawaban kalian disamakan” , “atau minta management mewakilkan kalian untuk menjawabnya, biasanya juga begitu, kadang ada yang pacaran tapi management melarang mempublikasikannya karena alasan penggemar, ada juga yang ngga pacaran dibikin pacaran karena alasan popularitas” , “kami sih ingin nona Kagome dan tuan Sesshoumaru benar-benar pacaran saja”

“kalian ini...kami ngga begitu kok”

“tapi masa ngga pacaran, gambarnya mesra begitu loh”

“oh..waktu itu karena sedang maen ice skate Sesshoumaru membantuku saat mau jatuh, jadi ngga seperti kelihatannya”

“maen ice skate? Jadi saat itu sedang kencan dong”

“bu..bukan, cuma jalan-jalan biasa, lagipula kalau memang berpacaran Sesshoumaru pasti sudah mengatakannya waktu semua orang bertanya kan, karena Sesshoumaru kan pria yang gentle, tapi kalian ngga dengar apa-apa darinya kan”

“kadang justru yang ngga mengatakan apapun itu berarti iya, nah nona Kagome sendiri gimana, mau jawab atau diam?”

“tadi kan sudah bilang, kami ngga begitu, ngga pacaran”

“kalau gitu, nona Kagome menyukai tuan Sesshoumaru ngga?”

“aduh, kalian ini cerewet sekali, kalian kan bukan wartawan, sudah kurekam saja kalian ya”

“nona Kagome suka sekali merekam ya”

“buat koleksi saja, karena aku ngga mau kalau sudah ngga bekerja sama semua jadi terlupakan begitu saja, aku mau kalau aku bisa mengingat kalian semua sampai kapanpun”

“nona Kagome baik banget ya”

“wah..masa sih, aku ngga begitu kok, lihat ini kue punya Ito kumakan semua” mereka tertawa bersama.

Saat sampai di lokasi syuting “hei, mana Kagome?” tanya Kappei

“apa tadi belum naik?” Houko bertanya balik

“bukannya tadi sama kamu, jangan-jangan dia ketinggalan di penginapan”

“sudah tenang saja” kata Ken

“kau ini ya, benar-benar dingin, apa kau ngga peduli kalau dia benar-benar ketinggalan disana”

“nona Kagome, nanti kalau pulang naik bus ini lagi ya” kata kru perempuan, mereka turun dari bus kru

“iya, tenang saja, kita ngobrol lagi nanti, Ito makasih, kuenya enak loh”

“hee..dicemaskan ternyata dia malah senang-senang” kata Kappei, Ken memandang Satsuki

“hei kau, bikin orang cemas saja, kenapa ngga naik bus artis? Kukira kau ketinggalan di penginapan dan kesini jalan kaki” semprot Kappei

“apa sih, aku naik bus kru kan karena tertinggal bus kalian”

“makanya jangan suka terlambat, kau selalu membuat orang lain repot”

“kau sendiri yang merasa repot, kenapa harus mengurusi orang”

“kau ini”

“mereka bertengkar lagi” kata Kobuki

“sudah ayo kita ke lokasi” ajak Kouji, semua sudah jalan

“ah gara-gara kau, aku ditinggal” omel Kappei sambil berlalu

“dasar kuping anjing”

“diam kau bocah sekolah”

kuping anjing..kuping anjing” tapi Kappei sudah jauh “hee..kenapa aku ditinggal” Satsuki yang tidak bawa apa-apa ditinggal sendirian “dasar Inuyasha” dia hendak berjalan tapi...Tep! tangannya dipegang seseorang, Satsuki menoleh “Sesshoumaru?”

“kau ini aneh, di lain saat kau bisa tertawa-tawa, tapi tiba-tiba bisa marah-marah”

“bukannya Sesshoumaru sudah pergi kesana bersama yang lain? Kenapa bisa masih ada disini, Sesshoumaru bukannya bisa menghilang kan”

“he kau saja yang tidak memperhatikan dengan benar, tidak seperti aku yang selalu tahu kau ada dimana” Ken pergi

“eh”

“ayo kesana”

“(apa maksudnya tadi, aku jadi bingung, aku ingin sekali berpikir kalau perhatiannya itu karena dia menyukaiku, tapi aku sama sekali ngga mau kalau aku kecewa karena harapanku yang berlebihan itu) heeh”

Hari ini Satsuki hanya melihat Kappei dan yang lain take gambar sambil sesekali dia merekam para kru dan artis yang istirahat. Syuting selesai hingga malam, karena disana tidak ada penginapan jadi artis pemeran utama menumpang dirumah penduduk sedangkan para kru bikin tenda diluar, saat berjalan bersama

“hei, besok kau akan melakukan adegan ciuman dengan Kikyo kan” kata Kouji

“wah.. Inuyasha pasti berdebar-debar, Kikyo itu kan cantik banget” kata Satsuki

“apa-apan sih kalian”

“jangan gerogi ya” Satsuki meledek sambil berjalan masuk ke rumah yang akan dia tumpangi, disana juga ada Houko dan Noriko, mereka bersiap tidur

“Kagome..apa kau menyukai Sesshoumaru?” tanya Noriko

“eh!? aku tahu, Kikyo mau bilang kalau aku hanya pantas jadi adiknya kan” Houko mendengar sambil tidur membelakangi mereka

“tapi maaf...aku ngga bisa, aku ngga bisa menganggapnya kakak, aku tahu mungkin ini hanya perasaan sepihak tapi aku senang bisa merasakan ini untuk pertama kalinya, sepulang ke Tokyo nanti aku pasti akan mengatasi berita itu, kalau itu ngga benar” Satsuki tersenyum lalu pergi keluar

Dia berjalan melewati tenda-tenda di lokasi syuting, dan menuju danau tempat adegan Inuyasha besok sore, dia duduk di papan tempat melabuhkan perahu

“indah sekali..bintangnya bertaburan..pemandangan seperti ini ngga akan ada di Tokyo”

Tap! Tap! Tap! Terdengar suara langkah seseorang mendekat “apa yang kau lakukan disini?”

“heh!” Satsuki spontan berdiri “Se..Sesshoumaru? aku kaget sekali..”

“apa yang kau lakukan disini malam-malam begini”

“aku...sedang berpikir tentang sesuatu”

“apa itu?”

“tentang...apa yang harus kukatakan pada wartawan nanti, Sesshoumaru sepertinya tenang ya...ah memang Sesshoumaru selalu menghadapi apapun dengan tenang ya”

“kenapa harus dipikirkan?”

“eh?! he..iya, mungkin bagi Sesshoumaru ini bukan apa-apa, tapi bagiku sulit untuk menjawabnya”

“apa karena kau tidak menyukaiku?”

“eh!!? (apa harus kukatakan kalau sebenarnya aku...)” Satsuki menunduk

“aku menyukaimu” kata Ken tegas

“eh?? ah..suka sebagai adik ya?”

“adik? He..Kikyo ya? kau bimbang karena perkataan Kikyo?”

“eh? gimana Sesshoumaru bisa tahu?”

“itu tidak penting, kau harus yakin, bukankah selama ini aku sudah menunjukkannya padamu tentang perasaanku” Ken menundukan wajahnya karena Satsuki jauh lebih pendek dari tingginya yang 190cm

“perhatian Sesshoumaru selama ini? Aku merasakannya, tapi aku kan ngga mau kecewa karena terlalu yakin terlebih dahulu, apalagi Sesshoumaru ngga pernah kan terlibat asmara dengan lawan main di satu film”

“memang, tapi kau bukan lawan mainku dan aku sudah menyukaimu jauh sebelum kita bertemu dalam film ini” Ken kembali berdiri tegak

“eh?!!! apa maksudnya?”

“aku sudah tertarik padamu sejak melihatmu di youngest bride show”

“e...tapi...waktu itu kan aku..baru 15 tahun...masih anak-anak..bahkan aku dijuluki pengantin anak perempuan bukan pengantin perempuan”

“tapi aku tertarik...untuk menjadi pengantin pendamping pengantin anak perempuan itu”

“e...” pipi Satsuki memerah

“aku ingin mendampinginya, itulah yang kurasakan saat itu” mereka berpandangan, akhirnya Ken mencium Satsuki...dari seberang danau Noriko meihat.

Yatta! Mereka berpacaran juga, tapi masih ada pers yang menunggu di Tokyo..terus..apa management mereka memperbolehkan hubungan itu? Doshite????


No comments:

Post a Comment