Aku belum ngitung ini karya ke berapaku, yang jelas ini karya ke 4 short story, tapi kalau dihitung dari keseluruhan mungkin ini story ke 17 atau berapa ya. tapi asal bisa dinikmati gag masalah ini cerita keberapapun juga.
===============================================
Shiraishi Kenichi, aku suka dia, aku bahkan jadi manager klub basket yang dia ikuti, padahal sangat melelahkan sampai-sampai ngga ada yang mau jadi manager klub olahraga begitu, apalagi tim basket kami terkenal jadi sering mengadakan pertandingan, itu artinya aku harus menyiapkan semua keperluan tim mulai dari kostum, minum, handuk, bahkan mencuci itu semua kalau sudah selesai...heeh.. semua demi Ken-chan.
Aku sudah mengungkapkan perasaanku, tapi dia menolak, bukan berarti aku menyerah, itu karena dia menolakku tanpa alasan, dia ngga juga punya pacar jadi bebas dong, aku tetap mendekatinya.
-ditepi lapangan-
“manager suka banget sama Shiraishi ya, perhatian banget sama Shiraishi” kata Sato salah satu anggota klub.
“kalian ini ngomong apa sih? dia kan aset tim, kalau kalian juga pengin diperhatiin kalian juga harus bisa lebih jago dari dia, okey? pertandingan besok kalian harus mencetak banyak angka melebihi Ken-chan, jangan mau kalah” kata Yuuki, si manager.
“baiklah, ayo kita tunjukkan sama manager”
Kotonami Yuuki, siswi kelas 2-C,dia itu seperti namanya Yuuki yang artinya keberanian, setiap kata-kata dan tindakannya itu berani, alias ngga malu-malu, dia bahkan mengatakan ketika pertama kali gabung dengan klub alasannya agar bisa dekat dengan Kenichi, sehingga semua anggota klub tahu love interest-nya, dan berita tentang dia mengejar-ngejar Kenichi pun sudah jadi info umum sekolah yang ngga diherankan lagi, semua isi sekolah tahu hingga guru-guru yang ngga pengin dan ngga harusnya tahu hanya dengan mendengar percakapan murid pun jadi tahu. Yuuki sering sengaja duduk satu meja dengan Kenichi waktu jam makan di kantin, atau mengejar Kenichi ketika jam sekolah bubar.
-di depan kelas 2-B kelas Kenichi-
“Ken-chan, pulang sekolah langsung kumpul diruang klub ya” ucap Yuuki sambil mengejar Kenichi yang berjalan menuju kelasnya, dan Kenichi pun cuek masuk kelas begitu saja. Yuuki melihatnya duduk dibangkunya lalu Yuuki berjalan ke kelasnya, di sebelah kelas Kenichi.
“Kotonami, kau masih mengejar-ngejar Shiraishi? dia kayaknya mengacuhkanmu deh” kata teman kelas Yuuki yang lagi berdiri di depan kelas
“iya, kenapa ngga cari cowok lain saja, kau kan manis” mereka berdua cowok
“kalau gitu, apa kau mau memutuskan Miyamoto-chan dan pacaran denganku?” kata Yuuki
“e...”
“he.he.tentu saja aku bercanda, aku ngga mau yang lain selain Ken-chan, mengerti?” Yuuki masuk kelas
-dilapangan basket sekolah, SMU lawan sudah berkumpul-
“Shiraishi, katanya manager klubmu mengejar-ngejar kamu ya? apa benar begitu?” tanya kapten tim lawan, nadanya pelan.
“ngga ada hubungannya dengan pertandingan kan, jadi ngga usah dibahas” Kenichi pergi ke timnya dan berkumpul.
Meskipun dia judesnya ngga ketulungan tapi karena dia jago basket dia disegani lawan tim maupun teman timnya, mungkin bukannya dia sombong hanya saja cara bicaranya yang dingin dan lebih suka cuekin hal-hal yang menurutnya ngga bermanfaat buat diobrolin, dia hanya melayani pembicaraan tentang pertandingan, olahraga, acara tv sport dan nonton pertandingan live, ngga suka ngobrolin cewek, ngebahas tipe cewek idaman, atau hang out buat cari cewek....yaah... meskipun ngga begitu juga banyak yang menyukainya.
“kau mau minum dulu?” Yuuki menawarkan minuman sama Kenichi
“jangan dekat-dekat denganku, gosip itu bahkan sudah nyebar ke sekolah lain” bisik Kenichi tanpa menatap Yuuki, lalu dia ke tengah lapangan.
Yuuki menoleh kanan kiri, benar saja, SMU lawan semua memperhatikannya.
“ya sudah apa boleh buat, kalau aku ngga nurut Ken-chan bisa kesulitan”
-sudah setengah pertandingan, time off-
“katanya cewek itu suka Shiraishi kan, kok dia ngga deket-deket Shiraishi?” SMU lawan masih membicarakan Kenichi
“entahlah, itu kan baru gosip, Shiraishi ngga tertarik membicarakannya, padahal cewek itu manis juga, kau mau kalau dia mengejar-ngejarmu?” kata si kapten tim sama anggotanya
“tentu saja, kenapa harus nolak, meskipun aku punya cewek juga.. kalau ada yang ngejar-ngejar secakep dia ngga mungkin aku tolak, iya kan.ha.ha” mereka tertawa-tawa
Kenichi melirik mereka yang tertawa sambil memandang Yuuki yang sedang bersama anggota lainnya.
-ditengah pertandingan, Kenichi membabat habis tim lawan-
“geez.. dia itu kerasukan apa sih, kenapa bisa sesemangat itu” lawan mulai kehabisan tenaga
“Oda, berikan padaku!” perintah Kenichi
“yosh!” Oda mengoper Kenichi dan Kenichi memasukkan bola dengan mulus
Priiit!!! SMU Higashi menang
“kapten benar-benar bersemangat ya, poin kita jauh loh” kata Ishizaki
-selesai beres-beres perlengkapan jam 7 malam-
“akhirnya selesai juga” Yuuki keluar gedung olahraga “eh?” Kenichi berdiri di samping pintu “kau belum pulang?”
Kenichi menghadap Yuuki, menatap tajam
“bisakah kau cari pacar?” kata Kenichi tiba-tiba
“apa maksudmu?”
“cari pacar agar kau ngga perlu lagi disangkutpautkan denganku, kau tahu gimana orang membicarakanmu, mereka merendahkanmu karena tahu kau mengejar-ngejarku”
“e... tapi aku ngga keberatan, karena memang aku mengejar-ngejar Ken-chan kan”
“tapi aku keberatan, aku ngga mau namaku jadi ikut jelek, cowok dingin yang ngga berperasaan karena membiarkan seorang cewek mengejar-ngejarku”
“bukannya kau memang begitu” gerutu Yuuki dalam hati
“apa kamu benar-benar cewek yang begitu?”
“eh?”
“ngga mau tahu dan ngga perduli apa kata orang lain? Kau itu ngga kayak cewek sama sekali” Kenichi pergi
“sakit...mendengar kata-kata itu diucapkan oleh orang yang kita sukai jauh lebih sakit daripada seribu orang mencemooh kita dengan kata-kata itu, aku bukannya ngga mau tahu dan ngga perduli dengan kata orang lain, tapi selama kau ngga punya pacar kau ngga berhak menyuruhku menyerah begitu saja dengan perasaanku, jadi semua itu demi kamu...heeh... akhirnya aku cuma bisa ngomong dalam hati”
-dikamar Yuuki-
“ditolak lagi sama Ken-chan mu itu?” Yuuri duduk ditepi ranjang Yuuki, dia kakak cewek yang usianya hanya terpaut satu tahun, dia kelas 3 SMU Hondo.
“sudah sana belajar, Yuu nee-san kan sudah mau ujian kelulusan”
“haaa... tapi sebentar lagi ada bunkasai, jadi bisa santai sebentar karena sekolah sibuk ngurus festival” Yuuri tidur disamping Yuuki
“festival ya, kali ini kelasku mau buat apa ya, oh ya selain kelas, klub juga harus ikut serta, haa... melelahkan.. memikirkannya saja sudah capek”
“kalau gitu keluar saja, ngapain capek-capek ngga ada hasil”
“Yuu nee-san, jangan ngomong sembarangan deh, disana kan ada Ken-chan”
“sudah berapa kali kubilang, lupakan dia, cari cowok lain, bisa kan”
“kenapa Yuu nee-san ngga mendukungku sih, aku butuh dukungan buat menghadapi dewa judes macam dia”
“siapa yang mau mendukung adiknya dicuekin begitu, kau itu manis Yuu, sayang banget cuma buat cowok judes macam dia, mending juga sama yang lain” Yuuri emosi
“aku tahu.. aku tahu.. Yuu nee-san megerikan kalau ngomongin Ken-chan”
“tentu saja, dia sudah menyia-nyiakan adikku yang semanis ini, emangnya dia itu siapa, dia pasti bukan manusia, makanya dia ngga punya perasaan”
“ya sudah, sebelum Yuu nee-san meledak lebih baik cuci muka dan tidur, aku juga mau tidur, capek banget ngurus klub”
Yuuki sebenarnya bukan cewek tomboy, rambutnya panjang tapi selalu diikat, dia cewek manis seperti yang lain, tapi dia ngga suka tampil terlalu feminin makanya kalau di sekolah dia selalu mengikat rambut, dan dia juga mencoba untuk jadi super cuek dengan gosip-gosip itu demi perjuangannya mengejar Kenichi.
-di sekolah-
“bukannya Kotonami itu jelek sih, dia lumayan lah buat ngejar-ngejar Shiraishi, tapi sudah setengah tahun lebih kenapa dia tahan sih dicuekin begitu”
“tapi Shiraishi juga ngga punya cewek, kau pikir wajar kalau seorang cewek yang harusnya ngga ditolak terus ditolak dan si cowok ngga punya cewek, sebagai cewek aku juga bisa memahaminya, dia ingin melihat sejauh mana Shiraishi menolaknya tanpa alasan kan”
“iya juga sih, kalau dilihat-lihat ngga mungkin ada cowok yang menolak seorang cewek kayak Kotonami” siswi-siswi masih menjadikan Yuuki sebagai topik pembicaraan hangat
-di kelas Yuuki-
“kalau begitu sudah ditetapkan, kelas kita akan memuat maid cafe, buat yang cakep-cakep siap-siap ya” kata ketua kelas
“huuu...” disorakin sama anak-anak lain, yang wajahnya biasa-biasa saja.
“Kotonami, kami mengandalkanmu” kata ketua kelas
“a... ha.ha. aku baru saja mau mengundurkan diri untuk ngga terlibat dengan festival kelas, karena aku pasti sangat sibuk kalau ikut dua festival” kata Yuuki
“apa maksudmu kau mau ikut festival klub dan meninggalkan festival kelas?”
“jangan dong Kotonami, kalau kau ngga ikut siapa yang bisa menarik pengunjung” kata anak-anak heboh
“iya, baiklah, tapi.. maid cafe-nya jangan cewek saja dong, cowok juga, jadi bisa lebih banyak pengunjung, kalau maidnya cuma cewek yang datang cuma cowok kan, kalian mau cuma melayani cowok?” kata Yuuki sama teman-temannya
“benar juga, kita juga mau dapat pengunjung cewek” semua menyambut ide Yuuki
“memangnya ada yang pantas jadi maid cowok?”
“iya, kelas kita ngga ada yang secakep Shiraishi” kata cewek-cewek, semua ramai saling ejek dan bercanda
Yuuki langsung diam
“eh.. tunggu... jangan sebut nama Shiraishi dong” bisik ketua, mereka langsung menoleh dan benar saja Yuuki diam memandang mereka
“e... Kotonami.. maaf..”
“eh? ha.ha.ha. kenapa minta maaf, kalian ini... gimana kalau kita kita bikin maid cafe transgenre, cowoknya kita dandanin cewek terus yang cewek didandanin cowok, dengan begitu ngga perlu wajah cakep dan lagi bisa jadi lebih seru”
“wah... ide Kotonami cemerlang, aku setuju”
“yosh! kalau begitu Yamada kan pintar dandan, jadi biar Yamada yang jadi make up artisnya ya, gimana Yamada Ayumi?”
“iya, baiklah”
-diruang klub-
“klub kita mau bikin festival apa?”
“gimana kalau maid?” mereka sedang membahas bunkasai
“kelasku sudah bikin maid cafe, cari ide lain saja” kata Yuuki males
“manager kok lesu?”
Kenichi melirik, melihat Yuuki tiduran dimeja
“aku sudah bisa membayangkan betapa capeknya nanti, kalian tahu penderitaan manager seperti apa, setiap hari mengurus kalian”
“maaf ya manager, merepotkanmu” kata para senpai
“kalau begitu kenapa kau mau jadi manager tim, kau juga sudah tahu kan ngga ada yang mau jadi manager tim karena tugasnya berat” kata Kenichi dengan gaya khasnya CUEK
“baiklah aku ngga akan komplen, aku sadar waktu mendaftarkan diri kok, aku ngga pingsan waktu itu, jadi aku akan bertanggungjawab, kita bikin video documenter saja, untuk pertunjukkan semacam film di bioskop, kita bisa pakai video tape dari ruang audiovisual”
“bagus sih, tapi video apa yang bisa kita buat? disini kan ngga ada klub perfilman” kata senpai
“iya manager” kata kouhai
“gampang...” wajah Yuuki sok misterius
-dirumah-
“yang benar saja pa!” Yuuki shock dengan wajah kagetnya yang ngga cakep banget
“makanya kami susah mau memberitahumu Yuu” kata Yuuri
“tapi apa boleh buat, papa harus melakukan tugas kantor Yuu” kata papa, Yuuki dan Yuuri menoleh
“siapa yang papa panggil Yuu” kata mereka berdua
“oh ya.. maaf.. maksud papa Yuuki”
“karena itu papa dan mama sudah mempersiapkan dokumen pemindahan sekolah Yuuki, Yuuri juga akan segera diurus” kata mama
“tunggu dulu dong.. aku kan belum setuju” sangkal Yuuki
“memangnya apa pengaruh suaramu, setuju ngga setuju juga papa dipindah kesana, itu kan karena papa dapat promosi, kalau papa harus bertahan disini demi kamu berarti papa harus membatalkan promosi itu, kau mau begitu?” kata Yuuri
Bagaimana ini???? Apa yang terjadi dengan Yuu???
No comments:
Post a Comment