Wednesday, February 2, 2011

Shiki_Chapter # 12

Perempuan cantik yang berdiri didepan Hime saat ini adalah Hanamiya Kirei, yang pernah diceritakan Aki...

“he ^ ^” Kirei senyum.

“benar-benar cantik.. kali ini.. baru ada yang menandingi kecantikan Endou senpai” pikir Hime.

“Natsu kau temani Kirei, kayaknya kakak masih sibuk, ayo kita pulang” Aki menggandeng Hime.

-dijalan-

“Aki, kenapa Sakamoto senpai ngga datang menemui Hanamiya-san? bukankah mereka sudah lama banget ngga ketemu, pasti rasanya rindu banget kan”.

“tapi mereka kan ngga pernah pacaran jadi mau mengungkapkan perasaan juga susah”.

“hee? sebenarnya hubungan mereka seperti apa sih? oh ya, Endou senpai tadi menyebut seorang gadis, apa Endou senpai pernah punya pacar?”.

“eh? dia mau cerita sama kamu?”.

“hm.. aku juga ngga nyangka, tapi saat kutanya.. dia cuma senyum seperti biasanya.. hee.. kira-kira gadis kayak apa yang bisa bikin Endou senpai jatuh hati ya...”.

“orangnya bodoh kayak kamu”.

“haa?? kenapa kau bilang begitu...”.

“he.. tapi itu yang menarik darimu, bodoh karena ngga tahu apa-apa”.

“haa.. aku benar-benar ingin tahu kisah cinta mereka...” kata Hime.

“kau mau mendengarnya?”.

“tentu saja”.



Dua tahun yang lalu Sakamoto Yuki saat masih duduk di kelas 1 SMU Shiki, 16 tahun usianya. Saat musim dingin menjelang ujian kelulusan kelas tiga. Laki-laki kalem dan berkacamata yang murah senyum itu dulu adalah seorang yang dingin, tidak pernah senyum meski dia baik sama siapapun, kalau waktu istirahat dia lebih suka duduk dibangkunya daripada sama teman-temannya di kantin atau ngobrol sama yang lain.

Hari inipun sama, Yuki cuma duduk sambil menatap keluar jendela, sedangkan Haruki sedang ngobrol dan bercanda sama yang lain.

“Kirei na Megami cantik banget ya” puji siswa-siswa saat Kirei dan Shizuka lewat.

“ketua dewan Shizuka na Megami, ohayou gozaimasu”.

ohayou ^ ^” mereka berdua tersenyum, Kirei menoleh dan tidak sengaja melihat Yuki yang tempat duduknya terlihat dari paviliun Kirei senyum dan melambai.

“eh” Shizuka menoleh, akhirnya Yuki menghampiri mereka dan duduk di paviliun.

“Yuki tidak pergi ke kantin?” tanya Kirei.

“Yuki ngga suka pergi ke kantin” kata Haruki.

“eh? kenapa?”.

“karena disana akan ada banyak orang yang memandangi Yuki”.

“bukan salah mereka kan kalau mereka menyukai Yuki ^ ^, Yuki itu baik coba lebih sedikit tersenyum, kalau Yuki dingin begitu tidak akan ada orang yang menyadari kebaikan Yuki, lagipula tersenyum itu menyenangkan, kalau Yuki mau mencobanya ^ ^” Yuki menatap Kirei yang tersenyum sama siswa-siswi yang menyapanya.

Usai sekolah Kirei mengikuti les musik dirumahnya, ruangan itu khusus untuk Kirei berlatih musik, dindingnya terbuat dari kaca, biasanya semua jendela dibuka untuk mendapatkan udara segar tapi karena saat ini sedang musim dingin jadi ruangan ditutup, disudut ruangan ada piano, dan peralatan musik lain, diusianya yang masih 18 tahun ini Kirei telah dikenal sebagai Pianist muda berbakat, dia sering diundang dalam acara di televisi, dan mengadakan konser.

Saat ini, di tengah salju yang perlahan turun, Kirei sedang berlatih biola, Yuki berdiri di pintu sambil memandangnya, sosok Kirei yang sedang memainkan biola seperti pemandangan yang sangat indah. Alunan biola yang begitu lembut membuat Yuki terhanyut dalam indahnya.

“kenapa Yuki tidak masuk? disini kan dingin” Kirei selesai latihan “Yuki akan datang pada pementasanku malam ini?” tanya Kirei.

“tentu saja”.

“wah senangnya, tapi bisakah Yuki mengatakannya dengan senyum ^ ^ pasti lebih menyenangkan mendengarnya”.

“..kau ini..”.

Pada malam pementasan, Yuki duduk dibangku VIP bersama Shizuka, Haruki, Aki dan Natsuki, Kirei tampil dengan pianonya, bermain memukau penonton.


Bulan Februari, penghujung musim dingin. Salju makin tebal menumpuk, udara dingin tapi suasana justru terasa hangat karena hari ini perayaan Valentine.

“Yuki no Oujisama terimalah coklat dariku” siswi-siswi memberikan coklat pada Yuki “ini juga” , “terimalah Yuki no Oujisama” dalam sekejap tangan Yuki penuh bungkusan coklat.

-di paviliun-

Yuki dan Haruki duduk “wah Yuki dapat banyak coklat ya” Kirei datang bersama Shizuka.

“ini valentine pertamamu di SMU, bagaimana?” tanya Shizuka.

“heeh.. sama saja” jawab Yuki malas.

“jangan begitu dong, tadi Yuki juga tidak terseyum dan berterimakasih pada mereka, bagaimanapun juga mereka kan mempersembahkan seluruh perasaan mereka pada Yuki” kata Kirei.

“Kirei sendiri apa sudah memberikan coklat untuk Yuki” kata Haruki.

“eh?” -/////- baru kali ini terlihat wajah Yuki tersipu.

“memangnya.. Yuki menantikan coklat dariku?” tanya Kirei dengan entengnya “ini” Kirei memberikan coklat “tadinya melihat Yuki menerima begitu banyak coklat mungkin coklat dariku tidak akan dimakan, tapi kalau Yuki masih mau menerima coklatku..”

“tentu saja”.

“he ^ ^ dan ini untuk Haru juga”.

“wah aku juga dapat?”.

“hm, aku membuat untuk semua orang”, Yuki menatap kecewa pada Kirei.

-di kelas-

Yuki memandangi coklat bentuk hati pemberian Kirei “Yuki pasti senang ya” Haruki duduk di sampingnya.

“ini kan coklat biasa, kau juga mendapatkannya kan”.

“tapi... beda loh..” Haruki melihat coklat Yuki “punyaku coklat bola, kalau punya Yuki bentuk hati kan”.

“eh?”.

Persiapan pesta perpisahan kelas tiga sedang ramai diadakan di sekolah

“apa? Universitat Pompeu Fabre Spanyol?” Shizuka tampak terkejut. “Shizuka-chan..”.

“kau pasti bercanda kan Kirei?”.

“heeh.. aku ingin lebih mendalami musik”.

“apa kau tidak meneruskan perusahaan keluarga Hanamiya group?”.

“he ^ ^ aku ingin melakukan sesuatu yang kusuka”.

“bagaimana dengan anak itu? apa dia sudah tahu kau akan keluar negeri untuk waktu yang tidak tentu?”.

“Yuki?” Kirei menggeleng.

“kau tahu dia menyukaimu kan, apa kau tega meninggalkannya?”.

“Yuki.. suka padaku?”.

“jangan berpura-pura, kau yang paling memahaminya kan”.

“mm.. aku tidak bisa mengatakannya pada Yuki, aku takut aku akan jadi egois, aku tidak mau berpisah dengan dan kalau aku mengatakan dia untuk ikut dia pasti akan ikut kan”.

“eh?” Shizuka melihat wajah sedih Kirei.

“jadi biarkan dia disini ^ ^”.

“kau masih berusaha untuk tersenyum?”.

Pesta kelulusan diadakan di salah satu hotel milik Endou Group di Tokyo, di daerah kawasan Ginza, Summer Love.

Kirei menampilkan permainan pianonya, dilanjut pesta dansa, Kirei dan Yuki berdansa, lalu Haruki berdansa dengan Shizuka.

Upacara kelulusan diadakan keesokkan harinya, di auditorium sekolah, Shizuka naik ke atas podium panggung memberikan pidatonya.

“sebagai ketua dewan Shiki, aku Toyama Shizuka akan menyerahkan jabatan pada Sakamoto Yuki, sebagai ketua dewan Shiki selanjutnya” semua bertepuk tangan, lalu Yuki naik ke atas panggung.

“wah itu penerus dewan sekolah yang baru ya” , “putra Grup Sakamoto, pemilik sekolah ini juga” , “padahal masih kelas satu ya” kata siswa-siswa.

“Yuki no Oujisama” , “memang pantas ya” siswi-siswi memuji.

Selesai acara Yuki mengantar Kirei dengan mobilnya

“Yuki kan belum dapat ijin mengandarai mobil” kata Kirei

“apa aku perlu?” kata Yuki dengan gaya coolnya, akhirnya mobil berhenti di depan rumah keluarga Hanamiya.

“besok... aku sudah tidak datang lagi ke sekolah” kata Kirei “apa Yuki merasa sedih?” Yuki hanya menatap Kirei “apakah Yuki menyukaiku?”.

“eh?”.

“kudengar dari Shizuka-chan... ^ ^ lucu ya.. kenapa Shizuka-chan bisa berpikir begitu, padahal kan Yuki memang baik pada semua orang”.

“itu...”.

“tidak bisa”.

“eh?!”.

“aku harus pergi ke Spanyol, untuk waktu yang tidak tentu, dan selama itu kita tidak bisa bersama”.

“eh? Spanyol?”.

“aku tidak mau menolak Yuki, jadi..... soal itu tidak bisa dikatakan sekarang” Kirei menatap langsung pada Yuki “biarkan aku berusaha, bisakah.... aku percaya pada Yuki?”.

“heeh...” Yuki menarik nafas “kau bisa melihatku yang sama seperti ini berapa tahun pun yang kau mau” mereka berpandangan..

-sebulan kemudian-

Masih dalam suasana libur musim semi menjelang tahun ajaran baru

“kakak ayo beritahu aku dimana Kirei sekarang” kata Aki sambil duduk di sofa di ruangan Direktur Utama. Shizuka duduk di kursi Direkturnya

“sekarang aku sedang sibuk, bisakah kau bantu aku?”.

“haa.. kakak kan baik-baik saja melakukan itu sendiri”.

“tapi ayah sudah memintamu untuk membantuku kan, lagipula kau juga akan memegang ini suatu saat nanti”.

“aku serahkan semua pada kakak, jaa” Aki pergi.

-di SMU Shiki-

Tahun ajaran baru Aki dan Natsuki menjadi murid SMU Shiki tingkat pertama, mereka berjalan dengan Yuki dan Haruki yang sudah kelas dua.

“wah.. mereka Shiki no Oujisama ya?” , “putra pemilik sekolah” , “dewan sekolah Shiki?” murid-murid ribut “Yuki no Oujisama”.

“he ^ ^” Yuki senyum.

“wah Yuki no Oujisama tersenyum...” , “selain Haru no Oujisama dan Yuki no Oujisama.. berarti Natsu no Oujisama dan Aki no Oujisama?” , “Aki no Oujisama!!” >,<

Aki menoleh tanpa senyum

“kyaa!!” >.< “kerennya!!”.

Lalu Natsuki tersenyum “wahh.. manisnya..” */////* siswa-siswa terpesona “Natsu no Oujisama, cantik banget....” , “apa dia cewek? rambutnya panjang, bibirnya merah, kulitnya putih mulus, tinggi dan senyumnya sangat lembut..” , “benar-benar seperti putri...” cerita murid laki-laki.

Benar sekali, seperti yang dikatakan Natsuki adalah laki-laki cantik, tipe yang sering ada di dunia artis, karena ibunya juga Aktris cantik. Saat kelas satu ini Natsuki hanya mengenakan anting belum memakai kalung.

-di loker-

Saat Shiki no Oujisama berangkat, Natsuki membuka lokernya, banyak surat bertumpuk.

-di ruang Dewan sekolah-

Mereka berempat berkumpul

“wah.. Natsu dapat banyak surat dari penggemar ya” kata Haruki, Aki melihat-lihat surat-surat itu.

“tunggu..” Aki mengambil surat-surat itu.

“ada apa?” tanya Yuki.

“suratnya... ada yang aneh...” , “eh?” , “ini.. ini.. ini..” Aki memisah-misahkan surat.

“kenapa sih” Haruki juga penasaran.

“waa.. itu semua dari murid cowok, dari murid cewek malah kalah banyak” kata Aki “Kaito, Jin, Nobuhiko, Hiroshi, Yoshihide” ucap Aki dan Haruki bersamaan “ehh??” mereka bengong “ha. ha” tiba-tiba tawa Aki dan Haruki meledak.

“rupanya masih ada saja yang melihat Natsu seperti cewek” kata Haruki dengan mata berair setelah tertawa terpingkal-pingkal.

“apa perlu diumumkan kalau Natsu itu cowok?” kata Aki menggoda.

“kalian...” geram Natsuki.

“aku tidak ikut-ikutan” Yuki keluar Grep! Menutup pintu.

Bukk! Bukk! Terdengar suara pukulan dari dalam, lalu Yuki pergi.

Cekrek! Natsuki keluar “heeh...” menghela nafas lalu pergi, di dalam Aki dan Haruki tersungkur di sofa dengan kepala benjol.

-dideepan gerbang-

Pulang sekolah Natsuki berdiri menunggu mobil Yuki, dia memakai Overcoat atau mantel panjang hingga menutupi kaki, banyak murid SMU lain yang lewat.

“hai.. kau sendirian?” , “mau jalan bareng ngga?’ , “sayang banget gadis secantik kamu sendirian” goda mereka.

“kalian ngga tahu...” suara Natsuki bahkan pelan dan lembut “kalau aku ini laki-laki” Natsuki membuka mantelnya, dia mengenakan celana seragam Shiki.

“waa..” wajah mereka merah padam karena malu “sial” mereka pergi “habis cantik begitu sih.. tahunya laki-laki”

“sudahlah kau itu memang cantik sih, jadi wajar saja kalau mereka menggodamu” kata Aki sambil merangkul Natsuki.

“kalau Natsu cewek aku juga pasti jatuh cinta sama Natsu” kata Haruki.

“kalian mau lagi?” Natsuki mengepalkan tangan.

“e...” Aki langsung melepas rangkulannya.

Mobil Yuki datang dan merekapun pergi naik mobil Yuki.

No comments:

Post a Comment