Akhir pekan, saatnya berlibur.
-di Tokyo Disneyland-
Natsuki berdiri di depan pintu masuk, dengan dandanan khasnya memakai Overcoat.
Tokyo Disneyland terletak di distrik Urayasu prefektur Chiba, dekat teluk Tokyo. Luas tanah Tokyo Disneyland 465 ribu meter persegi. Tokyo Disneyland adalah taman Disney pertama yang dibangun diluar Amerika, dibuka pada bulan April tanggal 15 tahun 1983, konstruksi Tokyo Disneyland ini sama dengan Disneyland di California dan Magic Kingdom di Florida, dibawah lisensi The Walt Disney Company. Di taman Disney yang sama juga terdapat Tokyo Disneysea, tapi taman bermain ini bukan kepemilikan The Walt Disney Company.
“Aria tunggu disini, aku mau jemput Akemi di depan” kata seseorang yang tidak jauh dari tempat Natsuki menunggu, gadis yang dipanggil Aria itu ditinggal sendirian. Gadis itu berambut coklat pendek.
“eh” dia melihat Natsuki “tinggi banget.. dia juga cantik.. apa model ya?” Pikir Aria sambil terus menatap Natsuki, lalu Natsuki menoleh padanya “eh.. e.. he..” Aria tersenyum bodoh membuat gigi gingsulnya kelihatan, “selamat pagi.. apa nee-san menunggu seseorang”.
“eh?” Natsuki cuma bengong dan menoleh kanan kiri.
“nee-san...” Aria mendekat ke samping Natsuki “eh? sepertinya aku pernah melihat nee-san, apa nee-san pernah muncul ditivi?”.
“eh? nee-san? dia memanggilku nee-san?” pikir Natsuki.
“apa nee-san model?”.
Natsuki menggeleng.
“bintang iklan? atau artis?” Natsuki menggeleng.
“mustahil.. perempuan secantik nee-san bukan golongan itu..”.
“aku cuma orang biasa”.
“wah.. suara nee-san sangat lembut, apa nee-san seorang penyanyi?” tanya Aria, dan lagi-lagi Natsuki menggeleng “bukan juga ya”.
Trrr! ponsel Natsuki bergetar, dia mengangkatnya “eh? heeh..” reaksinya cuma begitu, lalu ponselnya ditutup.
“kenapa? apa teman nee-san ngga jadi datang?”.
“eh.. hmm” Natsuki mengangguk.
“Aria.. kami datang” kata Akemi teman Aria “dia kenalanmu?” tanya Ako teman Aria.
“dia.. nee-san, iya kan nee-san ^ ^”.
“eh?” mereka memandang Natsuki “cantik banget ya” bisik mereka “salam kenal, nee-san” kata mereka, “Aria lebih baik kita antri tiket sekarang” kata Ako “baik”.
“tunggu” ucap Natsuki “pakai ini saja” Natsuki menyerahkan empat tiket masuk Tokyo Disneyland.
“eh? tapi..’.
“ngga apa-apa, teman-temanku ngga jadi datang”.
“apa benar.. boleh?” tanya Aria
Natsuki cuma mengangguk
“wah.. terimakasih banyak” Aria membungkuk “gimana kalau nee-san juga ikut masuk sama-sama”.
“eh?”.
“tiketnya kan untuk berempat, iya kan teman-teman?”
“iya”
“^ ^ ayo” Aria menggandeng Natsuki.
“eh?” Natsuki memandangi Aria
Tokyo Disneyland memiliki 7 area dengan tema masing-masing, yaitu World Bazaar, 4 Disneyland Classic : Adventureland, Westernland, Fantasyland, dan Tomorrowland, lalu Critter Country dan Mickey’s Toontown.
Mereka masuk ke World Bazaar, di area ini ada satu bangunan yang favorit dikunjungi para pengunjung yaitu The Crystal Palace, istana kristal, setelah puas melihat-lihat istana lalu menguji adrenalin bermain di Critter Country dengan dua atraksi utamanya yaitu Spalsh Mountain dan Beavers Brothers Explorer Canoes.
“kau mau naik perahu kano itu?” tanya Akemi sama Aria.
“ha. ha. ngga usah”.
Dari sana mereka masuk ke area 4 Disneyland Classic, di Fantasyland yang paling digemari anak-anak perempuan tentu saja Cinderella Castle.
“serasa jadi putri Cinderella” kata Aria sambil melihat-lihat isi istana itu “diantara kita berempat siapa yang paling cocok jadi Cinderella?” ucap Aria
“eh?” Ako dan Akemi berpandangan
“tentu saja nee-san, nee-san kan cantik banget, cocok banget jadi Cinderella” Aria menarik Natsuki berdiri di depan kaca sambil memegangi lengan Natsuki “benar-benar cantik”
Natsuki memandang Aria
“Cinderella itu benar-benar beruntung ya, dia cuma gadis miskin tapi akhirnya bisa menjadi seorang putri dan hidup bahagia sama pangeran, menurut nee-san apa dongeng seperti itu bisa terjadi dalam dunia nyata?”.
“eh?”.
“kayaknya ngga mungkin ya ^ ^”.
Mereka menuju ke Tomorrowland, area ini mempertunjukkan tentang teknologi masa depan termasuk ada Star Tours dan Space Mountain. Terakhir mereka berkunjung ke Mickey’s Toontown, mereka berfoto dengan tokoh-tokoh kartun Disney. Aria dan Natsuki berfoto berdua.
“wah langsung jadi ya” Aria membayar tukang foto keliling
“karena itu foto polaroid kan” kata Natsuki
“Aria sudah sore, waktunya kita pulang” kata Akemi
“eh? sudah harus pulang ya? kalau begitu... nee-san terimakasih banyak atas hari ini, aku pasti ngga akan pernah melupakannya” Aria membungkuk.
“terimakasih banyak” Ako dan Akemi juga membungkuk
“semoga kita bisa berjumpa lagi, aku sekolah di SMU negeri Asahi-chou, aku harap nee-san mau menyimpan foto itu juga” Aria memberikan salah satu fotonya bersama Natsuki “aku ngga akan lupa sama nee-san” Aria memeluk Natsuki.
“eh?! hm” Natsuki hanya mengangguk.
“sampai jumpa ^ ^” Aria pergi.
-di ruang dewan-
“bagaimana jalan-jalannya kemarin?” tanya Yuki melihat tanda masuk wahana ditangan Natsuki.
“eh? Natsu jadi kesana?” , “sendirian?” tanya Haruki dan Aki.
“he ^ ^”.
“wah.. Natsu ngga marah” , “apa artinya kamu ngga pergi sendirian?” lagi-lagi Haruki dan Aki kompak bertanya.
“dengan orang yang ada difoto itu?” Yuki melihat Natsuki memegang selembar foto.
“coba lihat” Aki merebut
“wah.. manisnya.. siapa dia?” tanya Haruki
“ketemu dimana?” tanya Aki dan Haruki bersamaan.
-pulang sekolah-
Di depan SMU negeri Asahi
“ada cowok cakep di depan sekolah kita” , “ayo lihat” semua gempar “katanya ada cowok cakep? Aria ayo lihat” Ako dan Akemi menarik Aria.
“eh.. tunggu aku harus pulang, aku mau kerja sambilan”.
“wah.... tampannya, tapi itu kan seragam SMU Shiki yang terkenal di Tokyo itu kan” , “yang terkenal ada pangeran empat musim itu?” , “benar Shiki no Oujisama, yang salah satunya adalah putra Aktris terkenal Endou Megumi” , “hee.. itu kan sekolah di Tokyo, kenapa ya sampai kesini?” , “sekolah swasta memang hebat ya, banyak cowok cakepnya” >,< “sepertinya peraturan sekolahnya juga ngga begitu ketat, lihat saja siswa itu rambutnya panjang banget” teman-teman Aria bercerita, akhirnya Aria melihatnya, Natsuki mengenakan dengan seragam sekolah lengkap dengan blazer tanpa Overcoat, dia berdiri disamping mobil sport warna merah.
“iya, dia tampan.. eh bukan.. tapi manis, rambutnya panjang banget” pikir Aria “oh ya aku harus pergi, dah..” Aria menerobos kerumunan keluar dari gerbang.
“eh?” Natsuki melihatnya
“laki-laki tampan dan kaya pasti akan mendapatkan gadis yang cantik dan kaya juga, sudah begitu hukumnya, kalau berharap juga ngga bisa, karena Cinderella itu cuma ada dalam dongeng” Aria melewati taman bermain.
“Aria” panggil seseorang.
“eh? suara ini..” Aria menoleh “eh?!” Aria terkejut melihat Natsuki berdiri didepannya “dia kan laki-laki yang di depan sekolah tadi, baru saja dia memanggil namaku?” Aria shock “e... apa.. aku mengenalmu? ( tapi ngga mungkin, aku ngga pernah ketemu laki-laki setampan dia )”.
“namaku Endou Natsuki”.
“eh? maaf... tapi sepertinya aku ngga kenal kamu” Aria menunduk dengan wajah merona.
“kita memang ngga pernah kenalan”.
“eh? e... lalu.. darimana kau tahu namaku?” Aria menengadah sejenak lalu menunduk lagi.
“teman-temanmu memanggilmu Aria, dan aku cuma tahu itu, apa.. kau sudah lupa?”.
“eh” Aria memandang Natsuki tapi langsung menghindarkan pandangan lagi “aku ngga berani memandang wajahnya... membuatku ngga bisa bernafas”.
“bukankah kau bilang kau ngga akan melupakanku”
“eh? apa dia bilang? Mana mungkin aku pernah berkata begitu sama dia, aku... sepertinya aku pernah berkata begitu tapi aku ngga pernah mengatakannya sama laki-laki” kata Aria dalam hati.
“waktu itu di Tokyo Disneyland kita ketemu dan main bersama kan”.
“eh.. Tokyo Disneyland?” Aria memandang Natsuki penuh rasa heran “waktu itu aku ketemu seseorang, tapi..”.
“kau memangilku nee-san karena kau mengira aku perempuan”.
“.. eh.. nee... nee-san?” Aria teringat saat bertemu Natsuki dan saat menggenggam tangan Natsuki “eh?! nee-san?” Aria kembali mengamati wajah Natsuki.
“he ^ ^” Natsuki tersenyum.
“eh?! -/////- senyum itu” Aria menunduk “jadi.... nee-san itu... laki-laki..”.
“eh??”.
“apa.. transgenre?” tanya Aria dengan wajah blo’on.
“trans.. genre? ( banci ) haah?? aku laki-laki, seratus persen laki-laki ~////~ .. karena wajahku memang seperti ini banyak yang mengira aku perempuan”.
“ooh.. ( bukan transgenre.. eh?.. jadi.. ) yang di Disneyland itu... dan yang bermain bersamaku..”.
“iya, aku”.
“( laki-laki tampan yang mereka ributkan didepan sekolah tadi ) ...aaa.... aku sudah berbuat ngga sopan, maafkan aku..!!!” Aria membungkuk dalam-dalam.
“he.. ngga apa-apa, memang banyak orang yang mengira aku perempuan, jadi ngga masalah”.
“bukan.. itu.. saja.. itu.. tangan... dan peluk... *////* maafkan aku..!!!” Aria hampir-hampir berlutut.
“hei” Natsuki memegangi pundaknya.
“eh” mereka berpandangan “eh?! ( aku berhadapan dengannya sedekat ini.. ) eh.. maaf” Aria bangun dengan pipi memerah.
“jangan bilang maaf terus, kamu ngga bersalah kan”.
“tapi...”.
“lagipula kemarin itu menyenangkan sekali, aku belum pernah bermain sepuas itu, aku benar-benar merasa senang, apa kau menyesal?”.
“ah ngga.. e.. hanya saja..”.
“kalau gitu anggap saja kemarin kau main sama perempuan”.
“eh?”.
“aku ngga keberatan kalaupun banyak orang bilang aku cantik, gimanapun juga aku memang begini sejak lahir, karena mewarisi wajah ibuku, aku ngga membencinya, jadi ngga apa-apa kalau kau ngga mau mengenalku karena aku laki-laki”.
“eh?! bukan begitu.. aku mau.. e.. karena... Endou orang yang baik”.
“eh”
“nee-san yang kukenal adalah orang yang baik itu berarti Endou orang yang baik, aku berterimakasih untuk yang kemarin” Aria membungkuk “permisi”.
“eh, tunggu!”.
“eh” Aria berhenti.
“bisa.. kita ketemu lagi”.
“eh?!”.
“kalau... kau mau mengganti tiket disneyland itu aku rasa impas”.
“eh? a.. ha. ha.. ( benar juga, aku kan berhutang tiket, apalagi tiket Disneyland mahal, aku saja sampai menabung selama sebulan, aku rasa aku memang harus menggantinya ) kalau begitu.. apa yang bisa kulakukan?”.
“menemaniku jalan-jalan”.
“eh?” Aria memandang wajah senyum Natsuki “ke... kemana?”.
“gimana kalau Aria datang ke Tokyo, kemarin kan aku sudah jalan-jalan di Chiba, gimana kalau ke kebun binatang, aku belum pernah ke kebun binatang, Aria pernah ke kebun binatang Ueno?”.
“oh ya, aku tahu, kalau begitu golden week besok kita bisa pergi kesana, aku akan tunggu di stasiun”.
“stasiun? naik kereta?”.
“hm, tentu saja”.
Tanggal 4 Mei saat golden week kedua, libur hari Hijau atau Green Day. Aria turun di Tokyo Station.
“wah tampannya..” bisik orang-orang yang lewat melihat ke arah Natsuki, Natsuki memakai Overcoat dengan rambut diikat keatas.
“cantiknya.. aku sendiri sampai merasa iri” Aria melihat dari jauh.
Natsuki menoleh dan melihat Aria
“Aria” panggil Natsuki.
“( dan suaranya begitu lembut ) selamat pagi”.
“pagi ^ ^”.
“kalau begitu kita langsung ke loket tiket”.
“eh? tiket?”.
“tiket kereta, Endou ngga pernah naik kereta?”.
“he ^ ^, iya”.
Mereka naik kereta bawah tanah dari Tokyo Station dengan jalur Hibiya Line menuju JR Ueno Station, Subway Ueno Stations, untuk pergi ke Ueno Zoological Gardens, di Ueno Park, distrik Taito, prefektur Tokyo. Sampai di kebun binatang pukul 10 pagi.
“aku pernah datang kesini, biasanya kebun binatang Ueno dibuka gratis pada hari ulang tahun kebun binatang tanggal 20 Maret, dan libur tanggal 4 Mei dan 1 Oktober” kata Aria.
“berarti hari ini gratis? karena tanggal 4 kan”.
“maaf ya... karena perginya dihari yang gratis”.
“ngga apa-apa, aku senang bisa pergi denganmu”.
“eh?! pasti gara-gara sikap bodohku waktu itu, karena menganggap dia perempuan”. Mereka masuk ke kebun binatang “kebun binatang ini dibagi menjadi dua area, kebun area timur dan barat, kebun binatang Ueno adalah kebun binatang tertua di jepang, didirikan tahun 1882”.
“kau tahu banyak tentang kebun binatang ini ya, padahal aku yang tinggal di Tokyo justru ngga tahu apa-apa”
“apa Endou ngga pernah keluar?”.
“aku cuma bepergian ke daerah yang ada hotel Endou Grup saja, jadi kalau bukan daerah wisata pasti pusat kota”.
Jumlah binatang yang ada di kebun binatang saat ini sudah lebih dari 2600 hewan dengan 464 spesies yang berbeda.
Aria dan Natsuki melihat-lihat kandang hewan-hewan mulai dari Harimau sampai Burung
“itu pinguin” mereka berdiri dipagar sambil melihat pinguin, Natsuki memandangi Aria “lucu ya” Aria menoleh “eh” melihat Natsuki yang sedang memandangnya.
Perlahan Natsuki menunduk
“e..... apa yang harus kulakukan?” Aria terpejam
Natsuki mencium Aria!
No comments:
Post a Comment