Natsuki mencium Aria!
“eh?!” Aria langsung membuka mata kaget, Natsuki masih menciumnya.
-pukul 5 sore-
Kebun binatang tutup, mereka ke luar dan duduk di kursi taman.
“ini” Natsuki memberikan minuman kaleng.
“kenapa... Endou baik padaku?”.
“eh?”.
“karena.. itu jadi membuatku.. menyukai Endou” mereka berpandangan “maaf, mungkin aku salah mengartikan kebaikan Endou”.
“ngga” Natsuki memegang tangan Aria “aku juga.. menyukaimu” Natsuki membelai pipi Aria.
Trrr!! Tiba-tiba ponsel Natsuki bergetar
“Natsu, sekarang ada dimana?”.
“Haru..”.
“cepat kemari.. ya”.
Beberapa saat kemudian mereka tiba di sebuah toko di kawasan Ginza
“wah.. ada Aria juga ya” Haruki senyum ceria.
“eh?” Aria memandang heran, Haruki dan yang lain keluar dari dalam.
“wah.. kumpulan orang-orang apa ini? artis ya?” pikir Aria.
“ada apa sih?” tanya Natsuki.
“besok kan pesta, masa Natsu lupa, apa karena seharian kencan sama Aria?”.
“e..” -///- wajah Aria tersipu.
“sekarang Natsu harus coba kostumnya”.
“kostum?”.
“iya, kan mau buat pesta kostum, Aria tunggu disini saja, Aki bantu aku”
Haruki dan Aki mendorong Natsuki, Yuki tetap diluar
-setelah beberapa saat-
“apa-apaan ini..!!” terdengar ribut-ribut diruang make up.
“sekarang saatnya minta pendapat, ayo keluar” Aki dan Haruki mendorong Natsuki.
“jangan...” akhirnya Natsuki keluar.
“eh?” Aria bengong.
“cantiknya..” kata penjaga toko
Natsuki didandani dengan dandanan putri Perancis, pakaian yang berenda-renda dan rambut wig keriting gulung, belum lagi lipstik merah dan eye shadow pink.
“Yuki cepat kita foto”.
“eh?” Aria masih bengong.
“apa-apan sih, kalian sengaja ya.. lepaskan aku” Natsuki meronta-ronta.
“cantiknya..” kata Aria “Endou.. kelihatan seperti putri, cantik...”.
“benar kan, Aria juga suka kan?” tanya Haruki.
“hm” Aria mengangguk.
“e..” -////- wajah Natsuki memerah tak berdaya.
“ayo kita foto sama-sama” mereka berlima berfoto.
“aku akan menyimpan foto ini” Aria dan Natsuki berjalan ke stasiun.
“itu kan memalukan”.
“tapi Endou benar-benar cantik, dan suara Endou.. sangat lembut, aku bahkan pernah berpikir mungkin Endou penyanyi”.
“waktu kau mengira aku perempuan?”.
“ha.. waktu itu.. he.. aku.. benar-benar menyukai suara Endou”.
“bukankah suara ini milikmu”.
“eh?”.
“karena aku milikmu kan”.
“eh, he ^ ^ berarti hanya aku yang boleh mendengarkan suara Endou..”.
-esoknya-
Tiba-tiba di tabloid beredar foto Natsuki di kebun binatang “putra konglomerat Grup Endou dan aktris senior Endou Megumi memiliki kekasih” judul di tabloid.
“benar ini foto Natsu no Oujisama, siapa gadis disampingnya ini?” , “apa artis?” , “kalau benar itu berarti kita kalah jauh”. Di foto itu wajah Aria tidak terfoto.
“sepertinya media massa tidak akan membiarkan hal ini begitu saja” kata Yuki.
Pulang sekolah Aria menunggu Natsuki di depan gerbang SMU Shiki
“siapa dia?” , “murid dari mana?” , “seragamnya.. biasa banget!” , “apa dia punya kenalan di Shiki?”.
“Aria” Natsuki menyapa dari dalam mobil Yuki.
“eh? Natsu no Oujisama?!” , “apa dia kenalan Natsu no Oujisama” , “hei jangan-jangan gadis itu yang ada difoto bersama Natsu no Oujisama?!” , “apa?! ngga mungkin Natsu no Oujisama dengan gadis.... bawahan begitu..?”.
“aku pulang sendiri saja” Natsuki turun.
“apa aku salah ya berdiri disamping Endou, sepertinya Endou bukan orang biasa, Shiki itu kan sekolah terkenal” mereka berjalan-jalan di Ginza.
“kenapa kau diam saja?”.
“eh? ah.. ngga apa-apa”.
“oh ya, aku ini kan cowok, harusnya aku yang menjemput Aria ya”.
“ngga apa-apa, lagipula Endou kan ngga tahu jalur keretanya”.
“he ^ ^ memalukan ya”.
“ngga kok ^ ^”.
-esoknya, di depan sekolah Shiki-
Aria menunggu lagi
“gadis itu.. datang lagi...” siswi-siswi Shiki menghampiri Aria “hei apa kau kesini untuk menemui Natsu no Oujisama?”.
“eh? aku menunggu Endou Natsuki”.
“apa? dia bilang Endou Natsuki? ha.. lucu sekali kau menyebutnya begitu, jadi benar kau mencari Natsu no Oujisama, kau dari mana?”.
“aku... dari SMU Asahi-chou, Chiba”.
“dari Chiba datang ke Tokyo?” , “kau berusaha sekali ya” , “orang sepertimu mau mendekati Natsu no Oujisama?” , “ayo kita ajari dia, tentang siapa sebenarnya yang pantas mendekati Natsu no Oujisama” mereka membawa Aria.
“eh?” dari kaca jendela ruang dewan Natsuki melihatnya “aku keluar dulu” lalu dia pergi.
“kau lihat berita ini” siswi itu memperlihatkan tabloid itu “Natsu no Oujisama, berkencan dengan siapa belum diketahui, apa itu kau??”.
“eh?!” Aria baru tahu kalau fotonya masuk dalam berita “( kenapa bisa ada di berita, sebenarnya siapa Endou? )” Aria diam saja.
“haa ya Tuhan, kau diam saja, apa itu artinya kau benar-benar gadis dalam berita ini?” , “berani banget kamu... kau tahu gimana jadinya kalau wartawan sampai tahu?” , “ngga mungkin kan diberita ditulis teman kencan Natsu no Oujisama adalah rakyat jelata, kami saja ngga berani mendekatinya.. kau benar-benar ngga tahu ya kebesaran nama Shiki no Oujisama” , “wajar saja sih murid SMU negeri sepertimu ngga tahu kharisma Shiki no Oujisama, demi Natsu no Oujisama lebih baik kau jauh-jauh dari Natsu no Oujisama yang kau sebut Endou Natsuki”.
“eh?”.
“dia itu bukan manusia biasa, dia adalah pangeran Shiki, salah satu dari empat Shiki no Oujisama, anggota dewan sekolah Shiki.. kau tahu artinya itu?” , “putra pemilik SMU Shiki”.
“eh!!”
“oh.. jadi kau benar-benar ngga tahu” , “sekarang gimana? apa kau masih merasa kau pantas berdiri bersamanya?”.
“kalian..”.
“eh?” , “hah! Natsu no Oujisama”.
“apa yang sedang kalian lakukan?”.
“ah.. kami cuma menyapanya?” , “kelihatannya dia mengenal Natsu no Oujisama” , “kami permisi...” mereka pergi.
“kau.. baik-baik saja?”.
“eh.. aku.. baik-baik saja”.
“Natsu..” yang lain datang, Aria memandang mereka berempat.
“salah satu dari empat Shiki no Oujisama” Aria teringat kata-kata mereka “aku pergi dulu”.
“kau.. mau langsung pulang”.
“aku ada kerja sambilan, aku kesini untuk bilang itu sama Endou”.
“benarkah?”.
“ya, aku permisi”.
“sampai jumpa ^ ^” ucap Haruki.
“eh? kenapa dia ngga menatapku..”.
Esoknya Natsuki melihat dari kaca ruang dewan
“tidak datang ya?” tanya Yuki.
“mau menghubungi juga ngga bisa” Natsuki cuma memandangi ponselnya.
“apa karena berita itu?” kata Haruki.
Sudah beberapa hari ini Natsuki tidak bertemu Aria, karena tidak bisa menghubungi lewat telpon akhirnya Natsuki pergi ke Chiba dan menunggu Aria di depan sekolahnya.
“cowok itu yang waktu itu kan? nungguin siapa sih?”
Aria tidak kelihatan, di depan sekolah hanya penuh orang yang memandangi Natsuki, karena merasa tidak enak jadi tontonan orang, Natsuki pun masuk ke mobilnya dan pulang.
-di rumah keluarga Harada-
Aria sedang memasak. Rumah Aria adalah tipe rumah tradisional yang terbuat dari kayu dengan lantai kayu dan berdinding kertas.
“kakak sekarang sedang masak apa?” kedua adik Aria laki-laki dan perempuan usia 10 dan 7 tahun duduk di ruang tengah bersama nenek.
“hari ini kamu tidak kerja?” tanya ibu Aria.
“hm.. yang kemarin sudah ngga butuh bantuan, nanti aku cari lagi”.
“jangan terlalu capek ya, kamu kan masih harus belajar” kata ibu lagi.
“kakak... ada teman kakak di depan, cantik banget deh.. apa dia teman sekolah kakak?” kata adik Aria laki-laki kelas 2 SMP.
“eh? siapa ya? apa Ako dan Akemi? hee.. tapi mereka kan sering kesini dan Satomu ngga pernah bilang mereka cantik he..” lalu Aria keluar karena penasaran.
“eh?!” Aria terkejut melihat seseorang yang dimaksud ternyata Natsuki, yang sedang berdiri disamping mobil merahnya.
“..e... Endou..?”
“apa kau sangat sibuk?”.
“eh?” Aria masih belum pulih dari rasa terkejutnya.
“kita sudah lama ngga ketemu kan”.
“e.. itu.. darimana Endou tahu rumahku?”.
“aku minta tolong sama Yuki untuk melihat data murid SMU Asahi lewat Kepala sekolah SMU Asahi, aku mencarimu disana tapi ngga pernah ketemu denganmu jadi..”.
“maaf!” Aria membungkuk “aku benar-benar ngga tahu kalau Endou adalah.... pangeran Shiki”.
“eh?”.
“aku.. ngga akan menemui Endou lagi”
“eh?! kenapa?”.
“heeh..” Aria menarik nafas dan mencoba tersenyum “karena sudah hukum alam, orang yang tampan dan kaya hanya akan bersama orang yang cantik dan kaya, selain dari itu cuma dongeng belaka”.
“Aria..?”.
“aku.... cukup dengan kenangan yang sudah aku miliki saat di taman bermain dan di kebun binatang itu”.
“cukup cuma dengan itu? kau menyerah hanya karena itu?” baru kali ini wajah Natsuki tampak serius “apa ini benar-benar yang kau inginkan?”.
“aku... mengingat Endou murid SMU Shiki saja aku sudah merasa takut, sekarang harus tahu kalau Endou..” Aria terbata “itu membuatku sangat takut, kalau harus mengingat dunia kita ngga sama, aku ingin menghindarinya tapi itu kenyataan, sampai kapanpun ngga bisa bersama, aku ngga berani menemui Endou karena takut harus mengatakan ini, tapi aku tetap harus mengatakannya” pundak dan tangan Aria bergetar, matanya panas dan mulai berair “aku ngga pernah menangis, aku ngga boleh menangis” Aria menahan tangis dengan menggenggam erat “selamat tinggal” Aria masuk rumah dan terjatuh dibalik pintu, menumpahkan air mata yang dari tadi tertahan.
Tidak terasa sudah bulan Agustus
“natsu wa owatta” Aria menatap matahari terbenam di pantai Teluk Tokyo, dekat rumahnya.
“lusa sudah kembali ke sekolah, cepat banget liburannya..” Aria dirumah bersama keluarganya.
“ayah pulang..”.
“ayah? kenapa sudah pulang?” tanya Aria.
“yaah.. hari ini hanya sebentar.. soalnya lautnya dipakai”.
“hah? dipakai?”.
“iya, ada kapal pesiar yang berlayar di dekat pantai jadi ikan-ikannya tidak muncul”.
“kenapa kapal pesiar ada di pantai? harusnya di tengah laut kan?” kata Aria sambil makan cemilan.
“apa kapal itu?” adik kecil Aria menunjuk tivi.
“pesta ulang tahun putra aktris senior Endou Megumi dan penguasa bisnis perhotelan Endou Kenichi saat ini digelar di sebuah kapal mewah” ucap presenter di tivi.
“benar sekali, banyak artis ibukota yang datang menghadiri acara ini, tentu saja karena dia putra aktris ternama kan”.
“wah nampaknya pangeran SMU Shiki Endou Natsuki telah hadir menyapa para tamu undangan, siaran langsungnya dapat anda saksikan, jadi jangan kemana-mana tetaplah bersama kami”.
“eh? tanjoubi..? tentu saja.. Endou Natsuki.. Natsu no Oujisama... pasti berulang tahun di musim panas.. hari ini adalah akhir musim panas” Aria tiba-tiba berdiri.
“eh? kenapa?” tanya ayah.
“aku pergi” Aria masuk ke kamar “uang hasil kerja sambilan, semoga aku bisa membelikan sesuatu..” Aria keluar rumah berlari ke halte dan menaiki bus
-di sebuah toko daerah Chiba-
Aria melihat-lihat barang, dia melihat sebuah kalung cross.
“eh?” Aria teringat anting yang dipakai Natsuki “maaf, aku minta kalung itu”.
“baiklah, kau beruntung karena kalung ini cuma dibuat satu” model bandul kalung itu terbuat dari kristal dengan rantai perak.
Aria membawa kado itu ke pantai tempat kapal pesiar bertuliskan Summer Light. Aria menunggu dipantai.
“dimana kekasih Natsu no Oujisama yang diberitakan media massa itu?” tanya Outo Maki penyanyi dan aktris.
“he..” Natsuki cuma senyum.
“kenapa ngga mau terima tawaran model management kami” kata Nishikido Ryo
“kalau jadi artis pasti kamu cepat ngetop, sayang kan wajahmu manis begitu” kata Kamenashi Kazuya teman segrup Ryo
“atau jadi penyanyi saja, suaramu bagus kok, coba kau lebih sering bicara, agar orang bisa mendengar suaramu” kata Ryo lagi.
“ngga..” jawab Natsuki singkat.
“ayolah bicara” kata mereka.
“Natsu itu.. jadi lebih pendiam, Yuki ngerasain ngga?” kata Haruki.
Hingga sore menjelang, acara baru berakhir dan kapal pun menepi.
“eh? Natsu..” Yuki menepuk pundak Natsuki sambil menunjuk ke suatu tempat.
“eh?!” Natsuki terkejut melihat Aria
No comments:
Post a Comment