“apa kau ingin mati di tempat yang sama sekali tidak kau tahu” ekspresi serius Kappei saat mengucapkan dialognya “cepat cabut panah ini”
“he.he”
“eeeh?? kenapa tertawa?”
“cut!” kata sutradara Aoki
“maaf solanya wajah Inuyasha yang serius begitu rasanya lucu”
“ah dasar”
“ya sudah, ayo kita mulai lagi”.
Akhirnya waktu istirahat syuting “aduh lelah juga” Satsuki duduk di kursinya
“untuk seorang pemula aktingmu sangat bagus” kata Toshiyuki
“hei siluman busuk, memangnya kau itu pengamat akting” kata Kappei
“kau jangan memanfaatkan saat syuting ini sebagai kesempatan untuk memaki-maki orang ya” kata Toshiyuki yang mengenakan kostum Naraku mantel bulu putih
“yaah, apa boleh buat, Inuyasha kan memang suka berbicara seenaknya” kata Kappei
“Kagome, kau baik-baik saja?” tanya Ken sambil membawakan minuman kaleng untuk Satsuki
“terimakasih, aku baik-baik saja”
Di lain syuting, saat adegan Sesshoumaru dan Inuyasha bertarung saat Sesshoumaru mencari mutiara hitam tempat makam ayah mereka
“makhluk setengah siluman sepertimu hanya akan membuat malu keluarga” kata Sesshoumaru
“eerrggh! Seenaknya saja kau bicara, Sankontetsu!!” Inuyasha terbang dan mengeluarkan jurus cakarnya. Tuiiit!! Tangannya tidak sampai
“cut!” Kappei tergantung-gantung diatas “ulangi sekali lagi”, beberapa jam kemudian “waktunya istirahat!” teriak sutradara Aoki
“aa..akhirnya” Satsuki menghela nafas
“make up artis” panggil Ken, bulu panjangnya dilepas
“Sesshoumaru pasti berat memakai itu semua” kata Satsuki
“ya, apa boleh buat, kau sendiri..bagaimana luka-lukamu?”
“hanya lecet-lecet di sekitar kaki dan tangan”
Setelah bagian syuting di pedesaan selesai mereka kembali ke kota, setibanya di kantor produksi Sunrise
“besok syutingnya di studio ya?” tanya Satsuki
“iya, adegan perebutan pedang Tetsusaiga” kata sutradara
“Ken” manager Ken datang menjemput
“aku bawa mobilnya” Ken mengambil kunci mobil dari managernya
“eh?” manager Cuma diam saja
“Kagome, kau mau pulang sekarang?” tanya Ken
“iya, tapi aku belum memberitahu managerku untuk menjemput”
“kuantar ya” Ken mengambil mobilnya “ayo” katanya dari dalam mobil
“iya, terimakasih” Kagome naik
“besok jadwal syutingmu sore kan?” tanya Ken
“iya, karena itu paginya aku minta masuk sekolah, sudah lama cuti aku takut tertinggal banyak pelajaran meskipun dirumah memanggil guru privat tapi aku juga ingin belajar dengan teman-teman”
“mau kujemput?”
“eh!?!”
“jam 3 kan”
“apa Sesshoumaru bisa?”
“akan kuusahakan”
“ehh?? (usahakan?)”
Begitu esok sorenya. Ring! Ring! Bel pulang berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas “hari ini syutingnya sore ya?” , “kita ngga bisa jalan-jalan bareng Yukino ya, padahal kan baru kembali dari cuti”
“iya, sayang banget”
“eh, Yukino.. itu.. Narita Ken kan” , “wah yang benar? Mana?” kedua teman Satsuki menoleh, begitu juga Satsuki. Jreng! Ken berdiri bersandar mobilnya dengan memakai topi dan kacamata hitam “kerennya..” , “benar-benar pria yang turun dari langit.. dia mungkin seorang dewa, bukan manusia” kata mereka “tapi kenapa dia ada disini?” , “benar juga”. Ken berjalan kearah mereka “dia kesini..”
“sudah selesai?” tanya Ken
“iya” jawab Satsuki
“kalau gitu kita berangkat sekarang” Ken menggandeng Satsuki, gadis itu tidak berkutik dan hanya terdiam
“wah, ternyata menjemput Yukino”, “apa mereka pacaran?” teman Satsuki berpandangan
Lalu di studio syuting Sunrise “ayo siap-siap” semua artis menempati posisi masing-masing “action!” adegan Sesshoumaru mencekik Inuyasha
“heh!” Bukk!! Dan membantingnya di matras
“uhuk! Uhuk! Lepaskan..” ucap Kappei
“cut!”
“kau ini benar-benar mau membunuhku ya? kenapa cekikanmu kenceng banget”
“Inuyasha..bukannya itu kesempurnaan akting ha.ha” Satsuki tertawa sambil memegang Tetsusaiga yang tertancap di meja
“hah itu sih niat membunuh namanya”
“ayo kita ulangi sekali lagi”. Syuting selesai sampai malam, seluruh adegan di tanah makam selesai, semua ganti kostum
“aku pulang ya” ucap Kappei
“sampai besok” kata Satsuki
“ayo pulang, kau tunggu di depan aku ambil mobil dulu” kata Ken lalu dia pergi begitu saja
“eh? apa... eh” Satsuki bingung tapi tidak bisa tanya apa-apa, dia keluar menunggu Ken, poselnya berbunyi “halo”
“sudah selesai? Aku jemput sekarang” kata manager
“ngga usah, aku diantar seseorang, sampai besok, daa”. Mobil Ken datang dan Satsuki pun masuk ke mobil “hari ini capek banget, rasanya ngantuk dan ingin cepat-cepat tidur”
“kalau ngantuk tidur saja, nanti begitu sampai akan aku bangunkan”
“baiklah”
Ken mengendarai mobil, dia menoleh dan melihat Satsuki tertidur pulas, begitu sampai Ken melepas sabuk pengaman Satsuki, dia akan membangunkan Satsuki tapi melihat wajah tidur Satsuki dia terdiam, tangannya menyentuh pipi Satsuki dan membelainya
“eemm” Satsuki terbangun, Ken segera menjauh “sudah sampai ya?”
“iya” Ken berakting seolah tidak terjadi apa-apa
“terimakasih.. sampai besok” Satsuki turun
Di sekolah, Satsuki sarapan dengan kedua temannya “kemarin itu..apa yang sebenarnya terjadi?” , “iya, kau.. pacaran sama Narita Ken?” teman-teman Satsuki berbisik
“apa maksud kalian?”
“aduh...seluruh sekolah melihatmu dijemput Narita Ken” , “dia kan ngga pernah ada berita dengan perempuan manapun, bisa-bisanya tiba-tiba datang menjemputmu itu sangat mencurigakan, sebagai seorang perempuan gimana perasaanmu dia memperhatikanmu begitu” serobot mereka
“tunggu dulu..kami ngga begitu...dia Cuma menjemputku agar kami...eh?? kenapa ya?”
“hee?? kau sendiri ngga tahu kan alasan dia mau menjemputmu?” , “sudah jelas, itu karena dia ingin lebih memperhatikanmu”
“jangan bilang begitu.. kalian bikin aku...”
“Narita sama Yukino?” siswi-siswi yang jalan masuk ke kantin membicarakan mereka “mana mungkin, mereka itu terpaut usia yang jauh banget kan, meskipun Yukino itu model terkenal tapi Narita itu 26 tahun sedangkan dia 17 tahun” , “sst!! Itu ada orangnya” bisik mereka
Satsuki dan teman-temannya mendengar “jangan dengarkan mereka, apa salahnya beda umur, Cuma 9 tahun kan” , “hm..semangat ya, kami mendukungmu, Narita adalah aktor baik-baik, dia ngga pernah gonta ganti pacar, dia orang yang gigih dalam bekerja, dia sempurna, Yukino sangat cocok dengannya”
“sudah kubilang kami ngga begitu..”
“ya, mungkin belum, tapi suatu saat” , “benar, dia sudah menunjukkan tanda-tandanya kalau dia itu mengistimewakanmu, kau harus bisa membacanya”
“itu ngga mungkin, Narita Ken ngga pernah berpacaran sebelumnya dengan aktris-aktris karena dia ngga pernah mau terlibat hubungan dengan setiap lawan mainnya, itu adalah prinsipnya”
“tapi... kau kan bukan lawan mainnya, kau kan lawan main Kappei”
“eh!?” Satsuki terkejut
Jam 3.30 Satsuki tiba di studio syuting, dia melihat Ken sedang duduk dengan Noriko, saat itu di studio sedang diputar lagu saoundtrack Inuyasha instrumen yang lembut dan sendu “Kikyo..” ucap Satsuki
“Kagome ayo ganti kostum” kata bibi Rumiko
“eh” Ken menoleh dan melihat Satsuki berjalan dengan bibi Rumiko
“saat melihat mereka kenapa aku merasa.. ada yang sakit di dadaku ya” pikir Satsuki sambil memakai kostumnya, saat syuting sedang berlangsung “bukan begitu, Inuyasha harus berdekatan dengan Shippou, oke..kufoto ya” Satsuki memotret dengan kamera digitalnya saat senggang
“aduh kau ini suka iseng ya, waktu itu handicam sekarang kamera” kata Kappei
“ayolah, ini untuk koleksiku, ah Miroku dan Sango juga”
Istirahat makan malam, syuting belum juga selesai, Satsuki melihat Ken makan satu meja dengan Noriko dan Toshiyuki “aku ngga lapar, mau ngapain ya?” ucap Satsuki, Kappei makan dengan Kouji dan Houko, Kobuki sudah pulang karena bagiannya sudah selesai, Satsuki memotret para kru, lalu ke meja Houko “ayo semuanya bergaya” Cepret!
“aduh kau ini, masa sedang makan juga kau foto sih, kenapa kau ngga makan?” tanya Kappei
“heeh..aku ngga lapar, sudah diam dan bergaya saja”
“ngga mau, aku jelek kalau lagi makan”
“dasar..kau itu memang jelek, lagi ngapain juga jelek” Satsuki pergi “siapa lagi ya? para kru sudah”
“sudah” Ken memegang lengan Satsuki “kau juga harus makan kan”
“oh..aku ngga lapar kok, aku juga ngga banyak syuting hari ini jadi ngga apa-apa”
“tidak, kau harus makan” Ken menariknya, mereka duduk berhadapan “sekarang makanlah” Ken membuka kota makan bagian Satsuki
“aku ngga...(selera makan)”
“ya sudah, buka mulutmu”
“eh?!!” Ken menyuapinya “hmp! (aduh semua orang kan lihat)” Noriko melihat mereka
Saat akan pulang Satsuki masuk ke lift, disana ada Noriko juga
“Sesshoumaru...kelihatannya memanjakan Kagome ya” kata Noriko
“ah..itu..”
“hubungan yang manis, seperti seorang kakak yang memanjakan adiknya” kata Noriko lagi. Tring! Lift terbuka dan mereka keluar, Satsuki jalan dibelakang Noriko
“kakak?” pikir Satsuki
Sampai dibawah Ken sudah menunggu dengan mobilnya “ayo naik”, Satsuki dan Noriko sama terkejut dengan alasan masing-masing “Kagome?” ulang Ken
“iya, baik” Satsuki pun masuk
“sampai jumpa” ucap Ken pada Noriko. Mobil melaju meninggalkan Noriko
“(kakak? Benarkah dia hanya bersikap seperti kakak?)” Satsuki memandangi Ken
“minggu besok, kau tidak ada syuting kan?” tanya Ken
“eh? e.. iya”
“apa jadwalmu? Pemotretan atau syuting iklan?”
“iya, pemotretan rutin di majalah SevenTeen”
“kalau begitu, karena aku kosong, boleh kutemani?”
“e.. iya, terimakasih”. Satsuki masuk ke kamarnya “jantungku selalu berdebar kencang jika memikirkannya...tapi apa yang sebenarnya yang Sesshoumaru pikirkan tentangku, benarkah dia perhatian hanya karena aku seperti adik baginya? Aku ingin tahu perasaan Sesshoumaru padaku, tapi...gimana aku menanyakannya”.
Esoknya “selamat pagi” sapa Satsuki ceria seperti biasanya, di studio majalah SevenTeen sudah ada fotografer
“selamat pagi” sapa Ken pada manager majalah, Ken ikut ke studio, dia berjalan dengan gayanya yang khas cool dan cuek dengan mengenakan topi dan kacamata hitamnya
“wah..sepertinya sengaja mengantar ya” kata manager
“karena sedang tidak ada kegiatan, sebagai senior model aku ingin lihat kegiatannya”
“bagus juga, kau pastinya tahu benar model itu kan, dia sedang berada di puncak karir modelnya saat ini, benar-benar model yang mengagumkan, usianya muda tapi dia sudah sangat profesional dalam dunia modelling”
“Yukino kan ngga pernah datang dengan seorang cowok neh, kenapa tiba-tiba ada seorang pria super tampan yang datang mengantar Yukino ya” goda teman-teman model lainnya
“dia hanya mengantar karena kan pernah kesini juga, dia kan model juga, kalian pasti tahu kan”
Dua jam pemotretan selesai “maaf, Sesshoumaru pasti bosan menunggu ya” kata Satsuki
“tidak, aku senang bisa melihat kegiatanmu” Ken tersenyum “apa sudah selesai?”
“iya, aku akan ganti baju dulu” Satsuki pergi ke kamar ganti
“biasanya Yukino libur begini baru selesai pemotretan sampai malam, kenapa hari ini cepat ya” goda teman sesama model “apa mau kencan ya” , “dengan aktor nomer satu sejepang, Narita Ken”
“apa sih yang kalian bicarakan, itu ngga benar, aku Cuma ngga enak kalau membuatnya lama menunggu” Satsuki keluar
“kita pergi makan ya, aku ada satu tempat makan yang sering kudatangi” mereka naik mobil dan pergi ke sebuah restoran jepang tradisional duduk di ruang privasi, makanan pun dihidangkan “kau suka makanan jepang?”
“hm..aku justru lebih suka makanan jepang dibanding makanan itali atau perancis, rasanya aneh, Sesshoumaru sering kesini ya?”
“kalau ada waktu saja, kebetulan sudah lama aku sibuk jadi ingin kesini denganmu, makanya aku minta libur”
“eh” Satsuki bengong “(dia sudah memperlihatkan tanda-tandanya kan kalau dia menyukaimu)” teringat kata-kata teman-teman Satsuki “(memanjakan seperti adik)” lalu teringat kata-kata Noriko “heeh” Satsuki menarik nafas
“kenapa? kau tidak suka?”
“eh? e.. ngga, suka kok, aku Cuma agak capek.he.he”
“biasanya kalau kau libur pergi kemana?” tanya Ken
“aku? mm....aku main dengan teman-teman, paling pergi ke mall tapi aku lebih senang di ice skate”
“kalau begitu, kita kesana setelah ini”. Selesai makan mereka pergi ke salah satu mall besar di kawasan Ginza, Ken dan Satsuki mengganti sepatu mereka dengan skate, karena memakai rok mini Satsuki suah meraih tali sepatu skate “biar aku saja” Ken berlutut dan memakaikan tali sepatu skate Satsuki
“ngga usah..Sesshoumaru..”
“tidak apa-apa, sudah selesai, ayo” Ken berdiri dan mengulurkan tangan, Satsuki menyambutnya dan mereka meluncur diatas es sambil bergandengan
“wah makin banyak orang” pengunjung mulai ramai. Dukk! Ada yang menabrak Satsuki, Brukk! Satsuki ambruk
“kau tidak apa-apa?” tanya Ken
“eh” Satsuki menoleh, dia ambruk didada Ken, mereka seperti berpelukan
“lebih baik kita menepi” Ken menggandeng Satsuki dan keluar arena ski. Akhirnya mereka pulang, Ken mengantar Satsuki “selamat malam” cup! Ken mencium pipi Satsuki, lalu dia pulang. Satsuki masih bengong di depan pintu
“apa itu tadi?”
Esoknya, saat Satsuki bangun “kenapa belum apa-apa, kita harus cepat-cepat loh, hari kita akan pergi ke lokasi syuting selanjutnya, kau bisa terlambat” kata manager
“heh??” Satsuki langsung pergi ke kamar mandi. Mobil yang dikendarai manager Satsuki sampai di depan kanto produksi Sunrise “haah..untung belum terlambat” Satsuki naik bus artis, para manager biasanya menyusul dengan mobil sendiri, Satsuki duduk di kursi dekat jendela sambil membaca naskah, para artis datang memilih tempat duduk, seseorang duduk disamping Satsuki, gadis itu menoleh “eh?!” Ken tersenyum sambil memakai topi dan kacamatanya
Selama perjalanan mereka tidak mengobrol, bus berhenti di tempat pengisian bahan bakar, begitu sampai di penginapan dan makan malam, semua dalam satu ruangan bersama para kru film juga
“nona Kagome...” kata seorang kru “tadi saat pemberhentian di pom bensin, aku membeli ini” kru itu memberikan satu tabloid “headline-nya berita tentang nona Kagome dan tuan Sesshoumaru kencan berdua”
“eh?!” Satsuki, Noriko dan yang lain terkejut....
Gimana ini? Apa yang akan mereka jawab tentang gosip yang beredar secepat angin itu?? Dunia entertainment memang dahsyat. Baru semalam jalan-jalan paginya berita sudah tersebar.... apa harus menyangkal karena memang mereka ngga pacaran?