Belum pasti siapa tokoh utama disini, atau kalian sudah menebak dari episode pertama kemarin?
Dengan kostum masing-masing para artis berlatih, Kappei bersama Kouji dan Houko, Satsuki dengan Noriko, Ken sendirian
“ayo nona luruskan punggung, tarik panahnya dan lepaskan” kata instruktur panah
Siut! Tuing! “ngga kena..” ucap Satsuki
“tidak apa-apa, ayo coba lagi”, di tengah-tengah latihan mereka mengobrol
“Sesshoumaru berlatih sendiri ya?” tanya Satsuki pada Noriko
“dia memang sua menyendiri, melakukan apa saja sendiri” jawab Noriko Siut! Jleb! Panah Noriko tepat sasaran
“eh?” Satsuki memperhatikan kelincahan Noriko, latihan dihentikan saat siang hari, lalu dilanjutkan pada sorenya, ketika petang mereka selesai latihan mereka pergi ke pemandian air panas
“Kagome dan yang lain ngga ada” kata Kouji
“mereka sedang berendam” jawab Kobuki
“wah Miroku, kau pasti ingin bisa berendam bersama mereka” ledek Toshiyuki
“sudah kubilang kan aku ngga semesum itu”
“bibi, aku juga ingin berendam, dimana pemandian laki-laki” tanya Kappei
“kita berendam sama-sama saja, ayo Sesshoumaru” Toshiyuki merangkul Ken
“ayo Shippou” Kouji mengajak Kobuki
“cih, kenapa aku ditinggal, dasar kalian ini”.
Di pemandian tempat Satsuki dan yang lainnya berendam “e... Kikyo sudah kenal dekat dengan Sesshoumaru ya?” tanya Satsuki
“eh?” Noriko menoleh heran
“e.. maksudku... Kikyo dan Sesshoumaru kan sama-sama sudah terkenal di dunia akting dan sudah pernah bermain bersama dalam satu film”
“kau tahu?” tanya Houko
“iya, karena aku suka Sesshoumaru, e... maksudnya, aku mengaguminya, sepertinya Kikyo dekat dengan Sesshoumaru ya”
“biasa saja, kami memang pernah satu film dan sama-sama sebagai pemeran utama, tapi dia selalu biasa-biasa saja berteman dengan lawan mainnya”
“memangnya... Sesshoumaru ngga pernah berpacaran?”
“eh?” Noriko langsung menoleh
“e.. maksudku... cinta lokasi, biasanya aktor dan aktris kan sering begitu” Satsuki berpaling “pastinya banyak yang suka sama sesshoumaru kan, dia kan... aktor besar, terkenal, baik, dan...”
“tampan maksudmu” sambung Noriko
“e... ya... iya, jadi sepertinya mustahil pria seperti Sesshoumaru ngga pernah pacaran kan”
“entahlah, aku ngga tahu hal-hal pribadinya, apa kau menyukainya?”
“eh?!! bu.. bukan begitu.. hanya saja”
“muka Kagome merah” kata Houko
“ah.. ini pasti karena air hangatnya” Satsuki memegangi kedua pipinya
“Sessoumaru memang sering digosipkan dengan wanita lawan mainnya kan, karena ketampanannya yang ngga mungkin bisa dipungkiri setiap wanita, apalagi kalau berpasangan ddalam sebuah film, selama ini Sesshoumaru ngga pernah terdengar beritanya berpacaran dengan siapapun jadi wartawan pasti sangat tertarik untuk mengetahui kisah asmaranya” kata Houko lagi
“Sango.. tahu ya”
“siapa yang ngga kenal aktor sebesar Narita Ken, semua wanita pasti mengenalnya, apalagi aku di dunia yang sama, mengenalnya adalah hal yang wajib, beritanya bukan hanya jadi incaran wartawan tapi juga pengagumnya, tapi lawan mainnya kan cantik-cantik, seperti Kikyo, kenapa Sesshoumaru ngga juga pacaran ya”
“karena... baginya keprofesionalan pekerjaan lebih penting” kata Noriko
“maksudnya?” tanya Satsuki dan Houko
“dia ngga akan membawa perasaan yang diperankannya dalam kehidupannya”
“jadi.. Sesshoumaru ngga pernah terlibat asmara dengan siapapun lawan mainnya?” tanya Satsuki
“ya, mungkin seperti itu”
Sedangkan di kolam pemandian para pria “Narita” panggil Toshiyuki
“hee.. kan sudah dibilang kalau kita hanya bisa memanggil dengan nama peran masing-masing, ingat ngga sih” kata Kappei
“iya, iya, aku kan sudah biasa memanggilnya Narita, jadi agak susah diubah” kata Toshiyuki
“ada apa?” suara Ken
“aku ingin tahu apa yang membuatmu menerima tawaran main di serial ini, kau kan selalu jadi pemeran utama dalam setiap filmu” kata Toshiyuki
“tidak apa-apa kan” jawab Ken santai
“tapi disini kan kau hanya sebagai pemeran pembantu, apa ngga menjadikan derajatmu turun” kata Kouji
“meski hanya peran pembantu tapi justru aku yang tidak terkalahkan kan” kata Ken santai sambil membasuh tangannya
“iya, curang sekali, seharusnya sebagai pemeran utama akulah yang paling kuat, tapi kenapa justru pria cuek, dingin dan ngga punya hati seperti dia” sambil melirik Ken
“bukan salahku kalau mereka menawarkan peran Sesshoumaru itu padaku, mungkin karena aku memang cocok untuk jadi yang terbaik” Ken keluar dari kolam
“dasar narsis, benar-benar sehati dengan Sesshoumaru ya, cuek dan menyebalkan” kata Kappei
“tutup mulutmu Inuyasha, kau tidak pantas berbicara begitu pada kakakmu” kata Ken sambil berlalu
Waktu makan malam semua berkumpul dengan memakai piyama penginapan, duduk di depan meja masing-masing, Satsuki memandang Ken sambil minum, tiba-tiba secara tidak sengaja Ken menoleh dan menatapnya “uhuk!!” Satsuki tersedak dan batuk-batuk
“Kagome ngga apa-apa?” tanya Houko
“makanya kalau minum hati-hati, kau ini..ngga bisa melakukan sesuatu dengan benar ya” kata Kappei
“Inuyasha.. aku benar-benar benci padamu” Satsuki memukul tangan Kappei
“hei.. apaan sih”.
Bintang memenuhi langit, bulan masih sabit, Satsuki duduk di kursi taman belakang sambil mendengarkan lagu dari discmannya dan membaca script
“Kagome” Ken memanggil tapi Satsuki diam saja, akhirnya Ken langsung duduk disampingnya
“eh” Satsuki menoleh “Se.. Sesshoumaru??” dia langsung melepas earphonenya
“pantas dari tadi kupanggil diam saja”
“eh? Sesshoumaru memanggilku? Ada apa?”
“tidak apa-apa, kenapa ada disini? Apa yang kau lakukan?”
“aku sedang mempelajari naskah”
“lagu ini?” Ken memegang discman Satsuki
“original soundtrack untuk serial Inuyasha” Ken memasangkan earphone di telinganya, lalu bersandar dan terpejam, Satsuki memandanginya
“kau dipanggil Inuyasha untuk bergabung di ruang santai” kata Ken sambil masih terpejam
“eh? oh.. ya” Satsuki pergi
“aku pinjam ini ya” kata Ken
Pagi berikutnya, di halaman belakang “Gunung Fuji memang indah sekali ya” kata Houko, dari halaman itu mereka bisa melihat gunung itu
“selamat pagi.. Sango, Miroku ayo ucapkan salam” Satsuki mengarahkan handicamnya
“hai..” mereka melambai
“ini penginapan kami, indah kan” Satsuki terus merekam, duk! Dia menabrak orang dibelakangnya “Se..Sesshoumaru..” sejenak Kagome bengong “e.. selamat pagi” lalu mengarahkan kameranya pada Ken
“selamat pagi” Ken tersenyum
“Kagome, sedang ngrekam ya?” Kappei datang “halo, aku Inuyasha” dia melambai ke arah kamera
“kau ini.. ternyata suka diekspos ya” Satsuki pergi “kalau ini musuh yang paling menakutkan, Naraku” Kagome mengarahkan kameranya pada Toshiyuki yang sedang duduk dengan Kobuki
“aduh jangan begitu, aku ini orang yang sangat baik loh” kata Toshiyuki pada kamera Satsuki
“gimana kalau kita merekam pemandangan gunung yang indah itu”
“ayo” mereka bertiga pergi
“hei, Kagome! Tunggu! Mau kemana kau dengan siluman brengsek itu, aku kan belum selesai direkam” Kappei teriak-teriak
“apa?” kata Toshiyuki
“dia belum selesai merekamku”
“bukan yang itu, tadi kau bilang aku apa? siluman brengsek? Kau jangan keterlaluan ya, ini kan belum syuting, ngga perlu mendalami karakter sampai segitunya kan, aku kan bukan siluman brengsek”
“dari awal aku suka dengan karakter Inuyasha, jadi dari awal juga sudah menghayati peran ini, kalian jadi terbawa kan dengan aktingku.he.he”
“kau memang menyebalkan kok, setengah siluman yang cerewet dan suka marah” kata Satsuki
“apa kau bilang? Dasar kau ya, kurebut kameranya”
“jangan” mereka berkejaran sambil tertawa.
Malam harinya mereka bersantai dan mengobrol “Kagome, kau sebelumnya ngga pernah berakting kan? Aku belum pernah melihatmu di film atau serial manapun” kata Kappei
“hmm, aku memang belum pernah berakting, hanya model dan bintang iklan”
“model? oh ya, aku ingat” semua menoleh pada suara Toshiyuki “dulu aku pernah melihat showmu, saat peragaan busana pengantin, kau yang disebut the youngest bride itu kan”
“oh..show dua tahun yang lalu itu, aku masih kelas 3 SMP waktu itu”
“kau jadi model utamanya kan” lanjut Toshiyuki
“wah, gimana bisa bocah seperti itu jadi model utama”
“kau ini... waktu itu peragaan busana pengantin biasa tapi designer membuat satu pakaian pengantin yang khusus didesain untuk dipakai untuk para pengantin muda, karena aku yang paling muda disana, jadi aku yang disuruh memakai pakaian itu, dan wartawan menjulukiku youngest bride”
“oh, gadis model yang menjadi ikon gadis-gadis remaja sejepang ya,, waktu itu memang heboh, semua membicarakan tentang gaya pernikahan muda, dan gambar model gadis muda yang mengenakan busana pengantin itu terpampang di seluruh papan iklan, jadi itu Kagome..” kata Houko
“masa kau seterkenal itu” kata Kappei
“kau saja yang buta, hanya menganggap dirimulah yang paling populer” ledek Satsuki
“saat itu Kagome begitu terkenal, para remaja sejepang mengikuti tren mode dan aksesori yang Kagome tampilkan, dimana-mana membicarakan tentang pernikahan di usia muda, berharap bisa tampil seanggun model dengan busana pengantin itu” kata Noriko
“ngga kusangka, model yang kita tonton itu adalah Kagome, iya kan Sesshoumaru” kata Toshiyuki
“eh?” Satsuki menoleh pada Ken
“Sesshoumaru, kau juga menonton pertunjukkan Kagome waktu itu ya” tanya Kouji
“waktu itu.. kami diundang pihak rumah mode untuk jadi pengamat” kata Ken
“oh ya. dulu awal karir Sesshoumaru juga model kan” kata Houko
“iya, kami model senior, kami aktif di catwalk untuk beberapa tahun sambil berakting juga, tapi sekarang sih Cuma pemotretan untuk brand tertentu saja” kata Toshiyuki
“jadi... saat itu Sesshoumaru hadir?” tanya Satsuki, mereka berpandangan
“bodoh, kenapa masih tanya, kan dibilang mereka hadir sebagai pengamat” kata Kappei
“tapi... designer ngga bilang ada guest (aduh, aku malu)” pipi Satsuki memerah
“lalu Sango sendiri, apa dari awal terjun di dunia akting?” tanya Noriko mengalihkan perhatian mereka
“iya, aku dari awal di dunia akting lalu merambah ke dunia tarik suara, tapi baru pertama kali ini aku bermain dalam serial action, apalagi senjataku besar, susah juga, untungnya kostumku sederhana”
“ngomong-ngomong soal kostum, sepertinya yang paling merepotkan kostum Sesshoumaru dan Naraku kan” kata Kouji
Mereka ngobrol sampai malam, Kagome masuk ke kamarnya “dimana ya” Kagome mencari-cari sesuatu
“cari apa Kagome?” tanya Houko
“Sango melihat discmanku ngga? Aku lupa meletakkan dimana”
“ngga, coba tanya yang lain, mereka belum tidur kok”, lalu Satsuki keluar
“ah, Kikyo” kebetulan Noriko lewat “Kikyo lihat discmanku ngga? Aku lupa nih, sudah dicari dikamar tapi ngga ada, apa Kikyo lihat?”
“discman?” Ken datang “ada ditempatku kan” katanya “ayo ikut aku” lalu Satsuki mengikuti Ken, Noriko hanya diam memandang
“ini” Ken menyerahkan discman Satsuki “terimakasih, lagu-lagu soundtracknya bagus-bagus”
“iya, aku juga suka sekali, setiap kali mempelajari naskah aku pasti mendengarkannya, karena akan sangat membantuku mengenal semua dengan baik, aku belum pernah berakting sih” kata Satsuki polos, saat akan keluar.
“aku suka sekali” kata Ken, Satsuki menoleh “saat itu.. benar-benar the sweetest bride”
“eh!?”
“he.. selamat malam”
“e.. selamat malam” Satsuki keluar “(e.. apa maksudnya itu...sweetest bride? Aku? manis? Jadi dia bilang aku manis? Lalu suka.. apa yang dia maksud suka)”
Dokashita no? Apa yang terjadi............ tunggu Chart berikutnya ya..
No comments:
Post a Comment