Thursday, June 17, 2010

Doujinshi Inuyasha Special Sesshoumaru: The Fearful Prince Sesshoumaru Part 2

Di depan rumah Inuyasha ada Miroku, lalu dia mengajak Inuyasha berbicara diluar “sebentar lagi purnama datang, Sesshoumaru pasti akan datang menemui Rin kan”

“memangnya kenapa, biasanya juga begitu kan”

“Inuyasha, bisakah kau berbicara pada Sesshoumaru”

“eh?”

“katakan padanya agar Rin boleh menikah”

“apa? kau ini ngomong apa sih”

“aku pikir Rin sudah besar, suatu saat dia pasti akan merasakan jatuh cinta, tapi ada Sesshoumaru yang secara tidak langsung berhubungan dengan Rin, sepertinya untuk hal semacam itu Rin harus mendapat ijin dari Sesshoumaru, jadi kau harus memberikan pengertian pada Sesshoumaru bahwa Rin juga suatu saat pasti akan menikah”

“hah? kenapa aku harus melakukan itu”

“kau kan saudaranya, bagaimanapun juga pembicaraan seperti itu harus dilakukan secara kekeluargaan”

“kau pikir Sesshoumaru tipe orang yang mau membicarakan sesuatu secara kekeluargaan, kau cuma melakukan hal yang sia-sia jika berpikir Sesshoumaru mau mendengar omongan semacam itu” Inuyasha melipat tangan “lagipula kenapa repot-repot memikirkan urusan cinta bocah itu sih, kalau dia sudah saatnya menyukai seseorang juga dia akan mengatasinya sendiri”

“Rin kan sudah seperti keluarga kita sendiri, setidaknya kita juga punya kewajiban memikirkannya, dan karena Rin ada hubungannya dengan Sesshoumaru kita juga harus membicarakannya dengan Sesshoumaru”

“tapi itu kan bukannya Rin mau dijodohkan dengan seseorang kan”

“e..” Miroku tiba-tiba terdiam “heeh.. sebenarnya aku mau menjodohkannya dengan Gohaku” ucap Miroku pelan

“hee?? kau ini..”

“mereka kan sudah akrab sejak Rin mulai tinggal disini, lagipula Gohaku juga tidak pernah bermain dengan gadis lain, sedikit banyak dia pasti merasakan sesuatu terhadap Rin kan, kalau bersama dalam waktu yang lama, perasaan akan berubah seperti itu kan, seperti aku dan Sango”

“jangan samakan dengan kalian dong, itu kan urusan mereka sendiri, keh.. aku tidak mau mendengar omong kosong macam itu lagi” Inuyasha berbalik menuju pintu masuk, Rin sempat mendengar dari balik pintu dan segera kembali ke dapur.

“tolong bawa ke depan ya” kata Kagome lalu Kagome membawa makanan Inuyasha

Rin terdiam “aku.... tidak mau dengan siapapun” ucap Rin sendiri

Malam bulan purnama tiba, Sesshoumaru datang dari arah bukit, Rin menyambut di belakang rumah “Sesshoumaru-sama”

Sesshoumaru mendekat lalu mengulurkan tangan, kali ini dia memberikan sisir emas pada Rin “cantiknya... terimakasih Sesshoumaru-sama”, dan seperti biasa Sesshoumaru tak menjawab apapun, dia beranjak pergi “chotto matte kudasai” ucap Rin, Sesshoumaru berhenti tanpa menoleh.

“aku dengar, Sesshoumaru-sama sudah mempunyai kerajaan, itu artinya Sesshoumaru-sama sudah tidak pergi lagi kan?”

“hei.. kau ini bicara bodoh apa, tentu saja Sesshoumaru-sama masih akan berkelana untuk menaklukan lawan-lawan tangguh demi kebesaran nama Sesshoumaru-sama sang raja penakluk siluman” kata Jaken

“tapi... istana itu...”

“tentu saja itu dibuat untuk....” Jaken berhenti bicara lalu berpikir “benar juga, kenapa Sesshoumaru-sama memerintahkanku untuk membangun sebuah istana, dalam hal ini aku tidak mungkin menanyakannya pada Sesshoumaru-sama, padahal Sesshoumaru-sama hidup untuk menaklukan semua siluman terkuat di seluruh negeri, aku sebagai perdana menteri dan kepercayaan Sesshoumaru-sama bahkan tidak mengetahui alasan Sesshoumaru-sama membangun istana itu, menyedihkan.. apakah sekian lama aku mengabdi pada Sesshoumaru-sama masih juga tidak bisa dipercaya untuk mengetahui sesuatu yang ingin dirahasiakan pada orang lain” Jaken masih sibuk berpikir.

“Sesshoumaru” Inuyasha muncul, Sesshoumaru hanya menoleh “karena kau sudah datang dari jauh, mampirlah dulu” kata Inuyasha

“kau baik hati sekali mau menawari hal semacam itu, seperti yang dilakukan manusia, beramah tamah? rupanya kehidupan manusia sangat cocok denganmu, tapi untuk Sesshoumaru ini, tidak cocok dengan hal-hal seperti itu”

e... brengsek, keh.. sudah kubilang tidak akan berhasil tapi Kagome menyuruhku mengundangnya ke rumah gara-gara ucapan Miroku” pikir Inuyasha dengan kesal

“aku senang jika Sesshoumaru-sama mau datang ke rumah Inuyasha-sama dan Kagome-sama, aku juga sering dibuatkan masakan Kagome-sama, mereka sangat baik padaku, Sesshoumaru-sama juga silahkan mencicipi masakan Kagome-sama”

“apa kau sudah lupa? Sesshoumaru ini tidak makan makanan manusia” tatapan Sesshoumaru memandang lurus ke depan pada Inuyasha.

“keh... aku tahu kau pasti akan menolak, bagaimanapun juga kau tidak mau berurusan dengan manusia, karena itu kau juga mungkin tidak memperdulikan urusan Rin”

“Rin, pergilah beri makan Ah Un, Jaken bawa Ah Un” perintah Sesshoumaru

“baik” , “baik akan saya laksanakan” Rin dan Jaken pergi

“apa yang ingin kau katakan sebenarnya, Inuyasha?” ucap Sesshoumaru

bagus juga kau menyuruh bocah itu pergi, kurasa kau tidak pernah terpikir tentang kehidupan bocah itu, tapi bagaimana jika dia sudah besar, seperti sekarang ini misalnya, kau tahu kan, manusia punya kehidupan, seperti halnya siluman” Inuyasha memandang lurus pada Sesshoumaru

“hal seperti itu, bukankah lebih baik kau katakan sendiri padanya, itu tidak ada hubungannya denganku”

“kau pasti tahu, bocah itu sangat mematuhimu, dia melakukan sesuatu atas ijinmu, dan mengenai hal itu juga bisa dibilang berkaitan denganmu karena selama ini kau secara tidak langsung berhubungan dengannya” Sesshoumaru menggerakkan bola matanya melebar “e... maksudku... kau sudah seperti pengasuhnya kan, jadi kau juga punya tanggung jawab memikirkan masa depannya”

“hanya itu yang ingin kau bicarakan?”

“e... Sesshoumaru.. kau...”

“Jaken..” panggil Sesshoumaru “Jaken..” ulangnya

haik” Jaken berlari-lari dan jatuh tersungkur “Jaken wa koko ni gozaimasu, Sesshoumaru-sama” ucap jaken sambil masih tersungkur

“kita pergi”

“baik Sesshoumaru-sama, Ah Un ayo kita pergi”

“Sesshoumaru-sama” Rin menatap Sesshoumaru yang terbang dan menghilang.

Di rumah Kagome, Miroku dan yang lain ada disana “ada yang ingin kukatakan” ucap Rin, semua menoleh dan diam memperhatikan “Sesshoumaru-sama sudah membangun istana, aku ingin ikut ke istana Sesshoumaru-sama dan melayaninya”

“hee?” , “Rin?” semua terkejut

“tapi.. kau sudah bisa hidup bersama manusia, hal itu lebih baik buatmu” kata Kagome

“aku... sejak saat bertemu dengan Sesshoumaru-sama sudah memutuskan untuk melayani Sesshoumaru-sama seumur hidupku, hingga saat ini pun aku tidak punya keinginan lain, hanya ingin melayani Sesshoumaru-sama”

“tapi kau punya kehidupanmu sendiri, aku yakin Sesshoumaru tahu itu, dan dia pun sudah memberimu kesempatan untuk dapat hidup bersama manusia disini”

“itu karena Sesshoumaru-sama akan pergi jauh, tapi sekarang Sesshoumaru-sama sudah punya istana, aku ingin kembali melayani Sesshoumaru-sama”

Semua menatap Rin, begitu juga Gohaku.

Selesai makan semua pulang tapi Rin masih di rumah Kagome membantu membereskan bekas makanan.

“Rin... mencintai Sesshoumaru?” ucap Kagome saat berdua bersama Rin

“eh?!” Rin menoleh terkejut, lalu dia menunduk “aku... mungkin tidak pantas untuk Sesshoumaru-sama, tapi setidaknya hanya bisa mengabdikan hidupku untuk melayani Sesshoumaru-sama saja sudah membuatku sangat bahagia, aku tidak menginginkan hal lain, hanya ingin bersama Sesshoumaru-sama”

Beberapa hari berlalu, Rin di rumah nenek Kaede sedang mengemas pakaiannya “kau yakin akan pergi?” tanya nenek Kaede

“hm” Rin mengangguk dengan yakin “Shippou harus jaga nenek Kaede ya”

“ha..tenang saja”

“hm, aku mau pamit dengan Kagome-sama”

Setelah pamit ke rumah Sango, Rin ke rumah Kagome “kau akan pergi sendiri ke istana Sesshoumaru?” kata Inuyasha

“itu kan berbahaya sekali, nanti kalau ada siluman yang datang menyerang bagaimana?” kata Kagome

“aku yakin, saat itu Sesshoumaru-sama akan datang menolongku”

“eh?” Inuyasha kaget “kau bisa seyakin itu terhadapnya?”

“terimakasih sudah menjagaku selama ini, aku permisi” Rin pergi

“apa benar Sesshoumaru bisa datang jika terjadi sesuatu padanya? Kurasa dia bukan tipe yang sesensitif itu”

“selama ini kan kau tidak pernah hidup bersamanya, Rin pasti jauh lebih memahami Sesshoumaru dibanding kita kan”.

“tapi Sesshoumaru itu sangat membenci manusia, meskipun dia menerima Rin, tapi dia tidak akan menganggapnya lebih dari seorang pengikut kan”

“iya, sepertinya hal itulah yang selama ini mengganjal di hati Rin”

“eh? apa maksudmu?”

“bukan apa-apa, ayo masuk, sudah malam, Saitou pasti sudah mengantuk”

Rin menempuh perjalanan melewati hutan dengan cahaya obor, dari atas pohon Gohaku mengawasi, sudah jauh Rin berjalan dan semakin dalam.

“aku harus mendapatkan gadis untuk kumakan, tapi karena ada raja penakluk siluman yang sangat hebat di luar sana aku terpaksa harus bersembunyi di hutan yang dalam, apa ada gadis yang akan lewat disini” suara seram di balik kegelapan hutan

Srek! Rin berhenti karena lelah, siluman itu melihatnya diantara rimbunnya pepohonan “ada gadis yang lewat..” dia bergerak mendekati Rin, Srak!!!

“heh!” Rin menoleh kaget

Sret! Sesshoumaru langsung menoleh ke arah luar istana, dia memandang jauh ke depan, ke arah hutan yang dalam. Lalu dia beranjak pergi

“Sesshoumaru-sama, anda mau kemana?” tanya Jaken, tapi dia tak menjawab dan menghilang.

“kau sendirian di tengah hutan, apa kau tidak takut” siluman itu muncul, siluman berbadan manusia dengan tanduk banteng dan bermata merah.

Rin berpegangan pohon.

“jika lebih banyak memakan daging gadis aku bisa berubah ujud menjadi manusia, jika sudah bisa berubah ujud manusia itu artinya aku sudah jadi siluman kuat, jadi bersiap-siaplah jadi santapanku” siluman itu mendekat

“tidak” Rin berlari, Drap! Drap! Drap!

“percuma saja, kau tidak akan bisa lari dariku”

“hosh! hosh!” Rin berlari dengan mengangkat kimononya, Gubrak! Tapi tetap saja pakaian itu mengganggu langkahnya dan membuatnya jatuh.

“khu.khu.khu.khu” siluman itu tertawa dan mendekati Rin

No comments:

Post a Comment