Thursday, June 17, 2010

Doujinshi Inuyasha Special Sesshoumaru: The Fearful Prince Sesshoumaru Part 3

Gohaku berlari ke arah Rin dan bersiap dengan senjatanya.

“tidak! Sesshoumaru-sama!!!!” teriak Rin dengan terpejam

Siluman itu hampir menyentuh Rin. Slash!! Cratt!! Darah berceceran. Bukk! Tangan itu putus. Slash! Dan tubuhnya terbelah karena cahaya hijau yang memotongnya.

Gohaku berhenti dan segera bersembunyi di balik pohon.

Rin membuka matanya perlahan, siluman itu tumbang di depannya “eh?! Sesshoumaru-sama” Rin tersenyum gembira “sudah kuduga... Sesshoumaru-sama pasti akan menyelamatkanku”. Tapi Sesshoumaru hanya diam dan berbalik pergi “Sesshoumaru-sama” Rin mengikutinya

Sesshoumaru berhenti tanpa menoleh

“aku ingin ikut dengan Sesshoumaru-sama, apakah... boleh?”

Sesshoumaru hanya menarik ujung matanya

“jangan tinggalkan aku lagi, kemanapun aku hanya ingin ikut Sesshoumaru-sama, apakah... boleh?”

“terserah kau saja... Rin” Sesshoumaru melangkah pergi

“he... baik!” Rin tersenyum gembira dan mengikutinya.

Gohaku akhirnya hanya melihat dari jauh. Melihat Rin pergi.

Rin dan Sesshoumaru sampai di istana “e... Rin?” Jaken heran melihat Rin masuk bersama Sesshoumaru

“Jaken-sama, lama sekali tidak bersama-sama dengan Jaken-sama, Rin kangen sekali” Rin memeluk Jaken.

“ee... lepaskan aku, jangan perlakukan aku seperti boneka yang lucu”

“Jaken-sama, apa keadaan Jaken-sama baik-baik saja selama ini? Apa Jaken-sama makan dengan baik? Apa Jaken-sama pernah sakit? apa Jaken-sama kesepian jika Sesshoumaru-sama pergi meninggalkan Jaken-sama?”

“ee..iya, aku memang sering ditinggalkan Sesshoumaru-sama, jadi agak merasa kesepian karena tidak ada kau... e... kenapa aku harus mengatakan itu!!”

“haa... Jaken-sama..” Rin memeluk Jaken lagi

“lepaskan.. kau ini selalu mengganggu saja”

“tapi Jaken-sama senang tinggal denganku lagi kan?”

“e... haa ya sepertinya begitu”

“Rin, pergilah ke kamarmu” ucap Sesshoumaru

“baik” Rin berdiri

“antarkan dia, Jaken” perintah Sesshoumaru

“haik, wakarimashita Sesshoumaru-sama” Rin mengikuti Jaken menuju kamarnya “tiba-tiba saja Sesshoumaru-sama pergi, begitu kembali malah membawa Rin, bertemu dimana ya?” pikir Jaken “ini kamar yang sudah disiapkan untukmu”

Rin masuk, sebuah kamar besar, ada papan dari dinding kertas bergambar bangau di danau dengan bunga teratai, itu digunakan untuk tempat berganti baju, lalu ada jendela besar di dinding samping ranjang, dari sana bisa melihat bulan purnama dan jika pagi bisa melihat pemandangan gunung Fuji dengan duduk di teras *semacam kursi dari papan untuk menikmati pemandangan*.

Ada meja rias juga dan sebuah kamar tempat menyimpan pakaian *kalau jaman modern tuh namanya Wardrobe, lemari segede kamar atau kamar yang jadi lemari, keren ya.. Sesshoumaru sudah punya Wardrobe kaya Paris Hilton aja* di dalamnya terdapat banyak kimono dengan bermacam motif dan warna.

“ini semua untukku?”

“tentu saja” Jaken pergi keluar kamar “tunggu dulu” dia berkata sendiri “semua itu untuk Rin? Jadi Sesshoumaru-sama sengaja menyiapkan kamar ini untuk Rin? Bukan saja kamar ini, tapi istana ini? Apa Sesshoumaru-sama sudah memikirkan hal ini sebelumnya bahwa Rin akan kembali kesini? atau Sesshoumaru-sama yang akan menjemput Rin kesini jika Rin tidak kembali kesini? jika dipikirkan semua itu masuk akal, karena Sesshoumaru-sama akan terus mengembara menjadi yang terkuat sedangkan istana ini tidak berguna bagi Sesshoumaru-sama”

“Jaken” Sesshoumaru muncul

“e... ha...haik Sesshoumaru-sama, Jaken wa koko ni gozaimasu” Jaken langsung menyembah

“kita akan pergi ke daerah utara, sepertinya disana ada siluman yang menguasai kawasan hutan Hokkaido, Sesshoumaru ini ingin melihat seberapa kuatnya siluman itu”

Rin mendengar dari pintu yang dibuka Jaken.

“Rin, kau disini saja”

“baik! Aku akan menunggu Sesshoumaru-sama pulang”

Rin mulai tinggal di istana, tapi sangat sepi, “istana sebesar ini tidak ada orangnya, apa yang harus kulakukan sambil menunggu Sesshoumaru-sama pulang” Rin berkeliling istana

apa itu permaisuri Sesshoumaru no Ousama *Raja Sesshoumaru*” siluman-siluman penjaga yang berada di hutan sekitar istana mengamati

yang pasti kita diperintahkan untuk menjaganya, jika tidak melakukan tugas dengan baik, kita akan dibunuh Sesshoumaru no Ousama”.

Rin berada di halaman belakang, dia mulai berpikir untuk melakukan sesuatu, lalu dia keluar istana. Di sekitar istana ada danau yang penuh tanaman dan bunga, Rin memetiknya dan membawanya pulang, lalu ditanamnya di halaman belakang.

Lebih dari seminggu Sesshoumaru pergi, dan halaman belakang istana penuh dengan berbagai macam tanaman, mulai dari sayuran, buah-buahan, umbi-umbian sampai bunga-bunga.

“Rin” seru Jaken dari lantai dua istana

“Jaken-sama!” Rin berlari masuk istana “dimana Sesshoumaru-sama?” tanya Rin

“Sesshoumaru-sama pasti sangat lelah setelah bertarung dengan siluman penguasa daerah utara” kata Jaken

“eh, lalu sekarang dimana Sesshoumaru-sama, tolong katakan padaku Jaken-sama” Rin mengguncang-ngguncang tubuh Jaken

“iya baiklah, akan kukatakan, hentikan dulu” Rin berhenti mengguncangkan tubuh Jaken “Sesshoumaru-sama ada di lantai atas” lalu Rin segera berlari “hei tunggu Rin, jangan kesana, kau hanya akan mengganggu Sesshoumaru-sama, Sesshoumaru-sama akan marah besar kalau kau mengganggunya” tapi Rin sudah tidak ada.

Rin pergi ke lantai tiga istana, disana hanya lantai ada kosong dan tak ada ruangan satupun, Sesshoumaru duduk bersandar di sebelah jendela sambil terpejam dengan berbatalkan bulu-bulu dipundaknya, angin meniup bulu-bulu itu. Rin mendekat perlahan. Sesshoumaru membuka matanya tanpa menoleh.

“maaf, sudah mengganggu tidur Sesshoumaru-sama” Rin membungkuk

“ada apa?”

Rin tidak menjawab, melihat Sesshoumaru yang tampak sangat kelelahan, dia hanya berjalan mendekat “eh?” Rin kaget melihat wajah Sesshoumaru kotor dan bajunya juga lusuh akibat pertarungan “Sesshoumaru-sama harus istirahat di ranjang” kata Rin sambil duduk di depan Sesshoumaru

“tidak perlu”

“biarkan aku membersihkan tubuh Sesshoumaru-sama, tolong ikut denganku” tapi Sesshoumaru tidak bereaksi, Rin memegang tangan kanan Sesshoumaru dan menariknya, akhirnya Sesshoumaru pun berdiri. Mereka berjalan menuju kamar Rin “aku baru menyadari, ternyata istana ini hanya punya satu kamar, kamarku” kata Rin dalam hati.

Di kamar Rin, Sesshoumaru duduk di teras jendela. Sedangkan Rin menyiapkan air hangat di dapur istana.

Tak berapa lama, Rin datang membawa air hangat dan handuk kecil. Hari sudah sore menjelang malam, langit senja memerah, sinarnya menembus dinding-dinding kertas istana membuat suasana jadi sendu dan romantis.... *mau duong..romantis2an sama Sesshoumaru ^ ^*.

Rin memeras handuk yang dibasahi “maaf, apa boleh aku membasuh wajah Sesshoumaru-sama?” Rin meminta ijin untuk membasuh wajah Sesshoumaru yang kotor.

“a..” jawab Sesshoumaru singkat *artinya=iya*

Rin membasuh wajah Sesshoumaru.

“maaf, apa boleh aku melepas pakaian Sesshoumaru-sama”

“hm” gumam Sesshoumaru *artinya=iya*

Rin melepas armor yang ada didada Sesshoumaru dan membuka kimono Sesshoumaru. Dadanya putih, besar, kekar dan lebar. *aih.... jadi deg2an akunya*

Setelah selesai Rin menyingkirkan bekas air cuci muka Sesshoumaru. Lalu duduk di depan Sesshoumaru, bulan di langit terlihat sabit hampir menghilang dan akan berganti bulan baru.

“langitnya indah sekali, disana ada bulan sabit” Rin menatap langit, “bulan sabit itu seperti Sesshoumaru-sama” dari bulan sabit itu terlukis wajah Sesshoumaru, yang memang memiliki tanda bulan sabit di dahinya.

*aku baru menyadari! Arti kata Rin juga berarti langit, dan bulan sabit melambangkan Sesshoumaru, langit adalah tempat bulan sabit, langit dan bulan sabit saling berkaitan seperti Sesshoumaru dan Rin, jodoh kali ya*

Rin menoleh memandang Sesshoumaru yang pandangannya tak berekspresi dan tetap memandang lurus ke depan bawah *ke arah kakinya*

Rin terus menatapnya, “apa... aku boleh menyentuh wajah Sesshoumaru-sama?” ucap Rin, Sesshoumaru tak menjawab dan tak bereaksi. Rin mengangkat tangan kirinya, tapi Sesshoumaru tidak menghindar. Tangan Rin semakin mendekat ke pipi Sesshoumaru, tapi Sesshoumaru tidak mengelak. Dan akhirnya, Rin menyentuh pipi Sesshoumaru!

Rin terpejam sambil membelai pipi Sesshoumaru dengan lembut, perlahan sebulir bening air matanya jatuh, mengisyaratkan perasaan Rin yang mendalam. Rin membuka matanya.

“bolehkah... aku... mencium Sesshoumaru-sama” ucap Rin sambil memandang Sesshoumaru, tapi tetap saja pandangan Sesshoumaru tak bergeser sedikitpun, tak mengeluarkan suara sedikitpun.

Rin mendekatkan wajahnya, tapi Sesshoumaru tidak menghindar, semakin mendekat tapi Sesshoumaru tidak mengelak, sangat dekat.... dan akhirnya Rin mencium Sesshoumaru.

Jaken di luar istana “Sesshoumaru-sama sedang bersama Rin, sepertinya aku tidak bisa mengganggu, lebih baik aku pergi” Jaken pergi dengan Ah Un.

Rin memeluk dada Sesshoumaru “zutto... Sesshoumaru-sama to isshou ni” ucap Rin, lalu dia terpejam, air matanya mengalir.

Perlahan.... perlahan tangan kanan Sesshoumaru terangkat, dan merangkul punggung Rin, matanya terpejam.

Mereka tidur disana. Di pinggir jendela itu.

*jangan harap akan ada scene yang macam-macam ya, Sesshoumaru di ciptakan untuk tidak mesum, tapi setelah itu yang jelas mereka sudah resmi hidup bersama, ya artinya... suami istri gitu deh, dalam dunia siluman kan ngga da pernikahan, apalagi penghulu. Setiap Sesshoumaru mengembara Rin tinggal di kastil, setelah punya putra Rin sudah tidak kesepian jika ditinggal Sesshoumaru mencari tanah jajahan baru..hahahaha..Sesshoumaru jadi penjajah ya, abisnya hobinya menaklukan penguasa dan secara otomatis daerah taklukannya menjadi kekuasaannya... heeh... koko de owatta, arigatou gozaimasu, oh ya, ada yang mau usul nama putra Sesshoumaru? Tentunya nama yang berkelas dan menunjukan makna yang dalam seperti ayahnya, Sesshoumaru: The Perfect Killer itu kata inu-papa di situs inu-papa.com tapi secara harfiah arti nama Sesshoumaru: The Destruction of The Life Circle, ngeri ye?? Arti namanya serem*

8 comments:

  1. Kyaaa...akhirnya rin tinggal.bareng sesshomaru...gohaku apa kabarnya tuh..yaa..patah hati deh..
    Ciee..rin agresif nih..wkwk..
    Aku suka karya eonni^^ selalu sesuai alur...ga OOC^^..

    ReplyDelete
  2. ini bagian dari inuyasha the movie kah?

    sayang nya ga ada gambarnya nih...

    ReplyDelete
  3. Ini doujinshi buatan kamu sendiri? Huwaaa... kereennn.... sugoiii.... aku selalu membayangkan kehidupan shessomaru dan rin. Kan dikalangan fansnya anime inuyasha, ada perdebatan mengenai hubungan mereka. Apakah sebatas ayah-anak ( ini aku ga yakin, secara shessomaru ga oernah punya anak, gimana dia mau jadi bapak? Ah.. dan dia buka tipe kebapak-an. Wkwkwk...) atau shessomaru punya ketertarikan lebih ke rin ( ya kaya cerita ini.)
    Tapi aku ngeraperinnya emang kaya yg ditulis disini.
    Ini plotnya bagus, nggak OOC, pokoknya pas sama karakter mereka. Ah... andai karya kamu ini dijadiin movie ke 5 nya inuyasha, ping enggak OVA juga gapapa. Hah... andai saja.....

    ReplyDelete
  4. Ini doujinshi buatan kamu sendiri? Huwaaa... kereennn.... sugoiii.... aku selalu membayangkan kehidupan shessomaru dan rin. Kan dikalangan fansnya anime inuyasha, ada perdebatan mengenai hubungan mereka. Apakah sebatas ayah-anak ( ini aku ga yakin, secara shessomaru ga oernah punya anak, gimana dia mau jadi bapak? Ah.. dan dia buka tipe kebapak-an. Wkwkwk...) atau shessomaru punya ketertarikan lebih ke rin ( ya kaya cerita ini.)
    Tapi aku ngeraperinnya emang kaya yg ditulis disini.
    Ini plotnya bagus, nggak OOC, pokoknya pas sama karakter mereka. Ah... andai karya kamu ini dijadiin movie ke 5 nya inuyasha, ping enggak OVA juga gapapa. Hah... andai saja.....

    ReplyDelete
  5. Sugee..
    Serius ini doujinshi buatan kamu bener2 ngobatin kangen aku sama film inuyasha..
    & sedikitnya mengobati rasa penasaran.
    pengen deh ngirim usul ke pembuat cerita asli inuyasha untuk dibuatkan movie ke 5 nya,
    hmmm...
    good job bt kamu, arigato yah...

    ReplyDelete
  6. Gomennasai sebelumnya, bukankah ini lebih sesuai disebut fanfiction? Doujinshi itu kan fanart seperti mangabyang dibuat Rumiko Takahashi-sensei :) Gomen, kalo author-san ga berkenan dgn pendapat saya. After all i enjoy the story, thanks for shared^^

    ReplyDelete